BRIEF.ID – CEO TikTok, Shou Zi Chew menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump atas komitmennya mencari solusi agar aplikasi TikTok tetap tersedia di AS.
Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok, Shou Zi Chew menyatakan:
“Atas nama semua orang di TikTok dan semua pengguna kami di seluruh negeri, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya bekerja sama dengan kami guna menemukan solusi yang membuat TikTok tetap tersedia di Amerika Serikat.”
Pernyataan Shou Zi Chew muncul setelah Mahkamah Agung AS memutuskan untuk memberlakukan larangan terhadap TikTok jika perusahaan induknya, ByteDance tidak berhasil menjual operasinya di AS.
Seperti diberitakan, pada tahun 2023, TikTok mencatat pendapatan sekitar US$ 16 miliar dan memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif di AS.
Dikutip dari VOA Indonesia, TikTok memperkirakan bahwa bisnis kecil yang menggunakan platformnya dapat kehilangan lebih dari US$ 1 miliar pendapatan dalam satu bulan jika larangan diberlakukan.
Disebutkan, TikTok tidak hanya menghasilkan pendapatan signifikan secara langsung, juga berperan penting dalam ekosistem ekonomi digital di AS.
TikTok pertama kali diluncurkan di pasar global, pada September 2016 dengan nama Douyin di Tiongkok, sebelum versi internasional, TikTok, dirilis oleh perusahaan induk ByteDance, pada September 2017.
TikTok secara resmi masuk dan mulai berkembang di pasar AS pada Agustus 2018, setelah ByteDance mengakuisisi platform video pendek Musical.ly senilai US$ 1 miliar, pada November 2017. (nov)