BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para pelaku pasar modal Indonesia agar tidak berbangga diri hanya karena mencetak rekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebaliknya, pelaku pasar modal mempertahankan aliran arus modal dan menarik investasi asing disaat kondisi ekonomi yang dinamis.
“Beradaptasi menghadapi dampak perekonomian global. Tapi itu saja belumlah cukup. Jangan bangga hanya mencetak rekor IHSG, tetapi yang penting bagaimana mempertahankan aliran modal yang ada dan menarik aliran modal dari luar,” kata Presiden Jokowi saat berpidato secara virtual pada CEO Networking 2022 bertema “Strengthening Economics Growth in Dynamics Conditions,” di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Presiden Jokowi mengatakan, kapitalisasi pasar modal Indonesia menjadi yang terbesar di antara negara-negara Asean per 22 November 2022, menembus Rp 9.400 triliun atau sekitar US$ 630 miliar. Catatan cemerlang ini diikuti rata-rata transaksi per hari sekitar Rp 14,9 triliun atau US$ 1 miliar. Indonesia menempati urutan kedua di ASEAN, setelah Thailand di urutan pertama dengan transaksi perdagangan US$ 2 miliar per hari.
“Saya nantikan kebijakan-kebijakan pasar modal yang terus mendukung perekonomian nasional,” ujar Presiden Jokowi.
CEON 2022 diselenggarakan dalam rangka 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Selamat ulang tahun ke-45 pasar modal indonesia. Terus bertumbuh dan menjadi sarana yang dapat diandalkan para investor,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman mengatakan, pertumbuhan IHSG sampai 22 November 2022 ditutup pada level 7.030 atau naik 682% dari awal tahun (year to date). Capaian adalah yang terbaik, sebab tidak semua bursa efek di negara lain tumbuh positif.
Indonesia dengan kenaikan level IHSG sebanyak itu, menempati urutan ketiga terbesar di dunia, setelah Turki dan Cile. Bahkan, dibandingkan dengan negara di kawasan Asean, pertumbuhan IHSG Indonesia termasuk yang positif.
“Memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19 dan di tengah tantangan global yang kita hadapi sepanjang tahun ini, kebijakan yang telah ditempuh regulator, baik pemerintah serta koordinasi OJK, BI, dan LPS telah berhasil menjaga sentimen pasar yang positif,” kata Iman.
No Comments