Jakarta, 4 Maret 2021 – Rencana pemerintah membentuk sinergi BUMN untuk Ultra Mikro (UMi) disambut baik PT Permodalan Nasional Madani (Persero), salah satu perusahaan yang akan menjadi objek kebijakan ini.
Executive Vice President Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki berkata, perusahaannya siap mengikuti arahan pemerintah dalam pembentukan sinergi BUMN untuk ultra mikro. Dia menyebut saat ini proses sinergi antara PNM dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tengah dalam tahap pendalaman.
“Namun, kami akan ikut arahan pemerintah. Kami pun tentu melakukan persiapan-persiapan untuk aksi korporasi ini,” kata Sunar.
Sejauh ini, sebagai BUMN yang aktif menjalankan program-program pemberdayaan UMKM dan UMi, kinerja PNM terjaga positif. Sunar menyebut kondisi perusahaan kini dalam kategori sangat sehat. Keadaan tersebut membuat PNM akan tetap melakukan ekspansi pembiayaan secara agresif sepanjang 2021.
Sepanjang 2020, PNM menyalurkan pembiayaan senilai Rp26,9 triliun bagi 7,9 juta nasabah Mekaar dan UlaMM. Likuiditas PNM juga terjaga, dengan catatan aset perusahaan ini pada periode yang sama mencapai Rp31,7 triliun, dan laba bersih Rp358 miliar.
“Kondisi ekonomi ultra mikro saat ini pun sudah sangat membaik. Kami berharap dapat membatu pemulihan ekonomi lebih cepat,” katanya.
Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama sekaligus dosen FEB Universitas Trisakti dan MET Universitas Atmajaya Hans Kwee mengatakan, keterlibatan PNM dalam sinergi ultra mikro yang hendak dibentuk pemerintah dapat meningkatkan integrasi data dalam pengembangan segmen UMKM nasional.
Dia menyebut, kombinasi data UMKM dari ketiga perusahaan akan membuahkan hasil berupa terciptanya basis data yang lebih baik untuk pelayanan usaha kecil. “Apalagi, saat ini memang zamannya digital banking. Data yang baik, akan membuat scoring pembiayaan lebih presisi,” kata Hans.
Dia menyampaikan penggabungan jaringan ketiga perusahaan ini juga akan berdampak positif bagi UMKM karena pelaku usaha bisa mendapat layanan produk lebih beragam di tempat yang sama atau one stop service.
Terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebut pembentukan sinergi BUMN untuk ultra mikro akan berdampak pada turunnya biaya pinjaman yang bisa diambil pelaku UMKM dan UMi. Penurunan ini akan terjadi karena sinergi membuat efisiensi di ketiga perusahaan terwujud. “Proses operasional pemibiayaan pun akan lebih cepat dan mudah lataran integrasi data ke depannya,” ujar Nafan.
Sinergi BUMN untuk ultra mikro bertujuan untuk mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultra mikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta pelaku usaha ultra mikro yang mayoritas belum tersentuh layanan perbankan. Melalui sinergi, rasio pelaku usaha ultra mikro yang tidak terlayani lembaga keuangan formal ditargetkan dapat diturunkan dari 68 persen pada 2018 menjadi 42 persen pada 2024.
No Comments