Capres Ganjar Pranowo: Geliat Pasar Bulu Mata Palsu Purbalingga Belum Sepenuhnya Pulih

BRIEF.ID  – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik bulu mata palsu dan rambut palsu (Wig) di Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah untuk berdialog dengan para perajin.   

Kunjungan itu dilakukan Ganjar untuk  memastikan bahwa kondisi ekonomi terus membaik seiring berakhirnya era pandemi Covid-19. 

“Purbalingga memiliki industri mendunia, yaitu bulu mata dan rambut palsu. Sejak tahun 2016 bulu mata palsu asal Purbalingga bersaing di pasar dunia,” kata Ganjar di Purbalingga, Senin (15/1/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2020  Indonesia adalah eksportir bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Adapun nilai ekspornya mencapai US$ 387,6 juta, dengan pangsa pasar dunia sebesar 8,47%. Namun, dampak pandemi masih terasa hingga kini sehingga aktivitas industri bulu mata palsu belum sepenuhnya pulih.

“Iya kalau di Purbalingga yang  melegenda  adalah pabrik bulu mata palsu dan itu turunannya cukup banyak. Memang mereka mendapat tantangan karena kondisi ekonomi yang belum  baik, termasuk  kondisi dunia yang belum baik,” ujar Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah dua periode, 2013-2018 dan 2018 -2023 itu bersyukur menyaksikan langsung  industri bulu mata palsu dan wig  masih bertahan, ekspor masih berjalan, meskipun ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. 

Menurut Ganjar, ekspansi pasar  bukan hanya menciptakan peluang bisnis bagi produsen,  juga  mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempromosikan keahlian serta kreativitas produk lokal di mata dunia.

“Saya hanya melihat saja. Hari ini, alhamdulillah mereka bertahan. Ekspornya sebagian besar ke Amerika Serikat masih berjalan. Kami senang melihat relasi hubungan industrial yang baik,” tukasnya.

Ganjar menilai belum pulihnya ekonomi saat ini, menandakan para pengusaha membutuhkan bantuan pemerintah.

“Untuk menunjukkan bahwa ekonomi kita tetap dalam situasi yang belum bagus dan para pengusaha merasa ini butuh bantuan   pemerintah. Tadi juga ada bea cukai di sini, menanyakan apa semua baik, Nah, itu bagian dari governance yang ada,” pungkasnya.

Selain itu, Ganjar juga mengingatkan untuk  menghadapi persaingan global, harus menjaga kualitas dan membangun citra positif sebagai kunci keberhasilan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kunjungi Malaysia, Prabowo Transit di Bengkulu

BRIEF.ID -  Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengungkapkan bahwa Presiden...

Presiden Prabowo Temui PM Anwar Ibrahim Bahas Tarif Resiprokal AS

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM)...

Rayakan Lebaran Ketupat, Warga Keturunan Jaton Masak Nasi Jaha

BRIEF.ID - Warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) di Kabupaten...

Indonesia Tempuh Upaya Negosiasi Respons Kebijakan Tarif Resiprokal AS

BRIEF.ID - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah Indonesia...