BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis (14/8/2025) dibuka menguat 36,73 poin, naik 0,47% menuju level 7.929, 64 poin.
Sementara itu, bursa saham Asia lainnya dibuka mixed, berusaha melanjutkan tren kenaikan indeks acuan, pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street, Rabu (13/8/2025). Investor menanti pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang diperkirakan dilakukan pada September 2025.
Investor juga menunggu rilis serangkaian data ketenagakerjaan dari Australia. Survei ekonom Reuters memperkirakan peningkatan 25.000 lapangan kerja pada Juli, setelah kenaikan tipis 2.000 pada bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran Juli diperkirakan sebesar 4,2%, membaik dari 4,3% pada Juni.
Perdagangan saham dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,49%. Indeks berlanjut meningkat 0,65% ke 8.884,1 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,39% dan Kosdaq bergerak stagnan. Kospi berlanjut melemah 0,26% menjadi 3.215,91.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak melorot 0,92% (-396,61 poin) ke level 42.878,06, setelah dibuka turun 0,31% dan Topix melorot 0,64%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diprediksi akan berupaya melanjutkan kenaikan menuju 8.000, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melonjak 1,3% ke posisi 7.892. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melaju 1,13% ke USD18,85.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG berpeluang menersukan tren kenaikan didukung kenaikan volume transaksi dan net buy asing. Secara teknikal indeks memiliki peluang menguat ke rentang 7.900-8.000, dengan level support di 7.800 dan 7.700, sedangkan resistance-nya di level 7.985 dan 8.080
Analis Indo Premier berpendapat, IHSG berpotensi bergerak bervariasi cenderung menguat, dalam rentang support 7.800 dan resistance, 7.950.
AS dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street berakhir menguat, didukung harapan siklus pelonggaran moneter The Fed. Investor menilai dampak tarif impor AS yang belum signifikan terhadap inflasi, sambil memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 25 bps, bahkan setengah poin, di tengah data tenaga kerja yang lemah. S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan baru untuk hari kedua. Indeks small caps Russell 2000 melompat hampir 2% ke level tertinggi enam bulan.
Sektor kesehatan memimpin kenaikan 11 sektor S&P 500, dengan melonjak 1,6%. Saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Alphabet, dan Microsoft terkoreksi setelah reli sebelumnya. Apple melonjak 1,6% berkat rencana ekspansi ke robot AI dan perangkat pintar. Saham Paramount Skydance melambung 36,7% usai meraih hak siar eksklusif UFC. CoreWeave rontok 21% akibat rugi kuartalan di atas perkiraan.
- Dow Jones melaju 1,04% ke 44.922,27.
- S&P 500 naik 0,32% menjadi 6.466,58.
- Nasdaq menguat 0,14% di 21.713,14.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup menguat, didorong sentimen positif dari rekor S&P 500 di AS. Sektor healthcare dan teknologi melonjak, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Isu geopolitik muncul setelah Trump mendesak Ukraina berunding dengan Rusia, tetapi Kyiv dan sekutunya khawatir kesepakatan tersebut dapat merugikan kepentingan keamanan regional. Eropa Data inflasi Juli, Jerman turun menjadi 1,8%.
Indeks STOXX 600 naik 0,54% ke 550,85 dipimpin lonjakan 1,6% sektor perawatan kesehatan. Saham Glanbia memimpin kenaikan dengan melejit 15,8%. Beazley anjlok 12,3% dan Evolution turun 8,5%.Saham Genmab dn Bayer meloncat 3,8% dan 3,2%. Indeks kedirgantaraan dan pertahanan Eropa stagnan. Saham produsen gearbox tank Jerman, Renk, melompat 2%.
- DAX Jerman meningkat 0,67% ke 24.185,59
- FTSE 100 Inggris menguat 0,19% di 9.165,23
- CAC Prancis bertambah 0,66% ke 7.804,97. (nov)