BRIEF.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merayakan milad ke-4, yang jatuh pada 1 Februari 2025 dengan mengusung semangat baru, yakni agile dan innovative.
“Pada momentum milad ke-4 tahun ini, kami akan terus memperkokoh transformasi dengan semangat baru, yakni agile dan innovative, yang akan membuat BSI menjadi bank syariah yang universal, modern, dan digital,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam acara Tasyakuran Milad ke-4 BSI yang mengusung tema “Agile & Innovative” di BSI Tower, Jakarta, Senin (3/2/2024).
Dia mengungkapkan, BSI akan melanjutkan transformasi yang telah disusun setelah fokus pada Integrasi dan Konsolidasi di Tahun 2021, Performance Culture pada Tahun 2022, Penguatan dan Stabilisasi IT di Tahun 2023, dan Transformasi Digital pada Tahun 2024.
Pada 2025, BSI berkomitmen untuk terus beradaptasi dan berinovasi tiada henti agar bisa menjawab setiap kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks serta menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual umat.
“Dengan semangat Agile dan Innovative ini, kita akan membangun transaction banking yang kuat dengan optimalisasi teknologi, utilisasi ATM, BYOND by BSI, EDC, serta penguatan gold business dan penguatan ekosistem syariah, termasuk haji dan umrah,” ujar Hery.
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga mendorong implementasi AI untuk meningkatkan produktivitas, yang sekaligus menjadi komitmen perseroan untuk senantiasa adaptif, agile, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam kesempatan ini, Hery juga menyemangati seluruh Insan BSI yang tersebar dari sabang sampai Merauke untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan, masyarakat dan negara.
“Jangan pernah merasa kita inferior, jangan pernah merasa kita itu second class. Kita harus menjadikan diri kita adalah orang yang mampu memberikan kontribusi yang positif, yang optimal bagi negara ini, bagi ekonomi Indonesia, dengan cara kita berbisnis perbankan syariah,” ungkap Hery.
Dia juga mendorong seluruh insan BSI untuk bersinergi mewujudkan visi dan strategi Corporate Plan 2026-2030, di mana BSI menetapkan target yang ambisius, termasuk melayani lebih dari 25 juta pelanggan.
Selain itu, BSI juga menargetkan jumlah pengguna superapp BYOND by BSI mencapai 10 juta user active pada 2025, dan pengguna QRIS BSI sebanyak 250 ribu, serta memiliki 123 ribu BSI Agen di seluruh Indonesia.
Hery menyampaikan, sebagai institusi keuangan yang baru di kancah perbankan Indonesia dan melalui kondisi yang tidak mudah sejak merger pada 1 Februari 2021 sampai hari ini, BSI telah memperoleh banyak nikmat dan keberkahan.
“Alhamdullilah setiap tahun kita selalu tumbuh di atas pertumbuhan pasar. Dan kita secara konsisten dari awal merger sampai hari ini, sampai Desember 2024 yang lalu hampir semua parameter volume pertumbuhan kita double digit. Sementara industri tumbuh hanya single digit,” tutur Hery.
Seiring tema “Agile & Innovative” pada milad-4, lanjutnya, BSI berkomitmen memperkuat transformasi, adaptif, dan terus berinovasi guna menghadirkan layanan yang melampaui ekspektasi nasabah, serta tumbuh berkelanjutan sehingga memberi manfaat bagi seluruh umat.
Hery mengungkapkan rasa syukur bahwa setelah 4 tahun berdiri, BSI terus tumbuh secara sehat, berkualitas dan mampu memperkuat daya saingnya baik di level nasional dan global.
Pada usia ke 4 tahun, BSI telah menjadi leader di medium size bank di Indonesia. Pada peringkat nasional, BSI berada di urutan 6 dan 5 besar, dari sisi aset, net profit, dan tabungan.
Sepanjang 2024, BSI juga mencatatkan sejumlah pencapaian besar, antara lain masuk ke dalam peringkat 9 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar. Ini membuat kekuatan dan daya saing BSI semakin diperhitungkan di panggung internasional.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang benar-benar sudah bekerja keras, bekerja cerdas dan tuntas. Dan budaya ini harus kita pertahankan sampai BSI berusia puluhan tahun dan ratusan tahun nanti ke depan. Kita harus buktikan bahwa institusi ini akan besar,” kata Hery.
Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Hery, dengan potensi muslim lebih dari 236 juta di Indonesia dan value chain halal mencapai lebih dari Rp5.000 triliun, BSI tidak akan pernah kehabisan permintaan (demand).
“Seberapa cepat kita mengambil potensi market yang besar tadi. Kalau bank-bank lain katanya strategi red ocean, kalau kita berenangnya di laut biru, blue ocean. Kita bilang ya market kita spesifik, kita syariah, tapi syariah dengan potensi muslim 87 persen di Indonesia ini adalah satu luxury,” ungkap Hery.