BRIEF.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan perolehan bisnis dari BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 meningkat sebesar 20% dibandingkan tahun 2023.
Adapun dalam penyelenggaraan BSI GIFS 2023, perseroan berhasil membukukan perolehan bisnis senilai Rp227,11 miliar dari aktivasi yang ada. Jumlah tersebut belum termasuk dari kerja sama bisnis yang tercipta melalui networking yang dibangun.
Dengan demikian, untuk target perolehan bisnis yang meningkat sebesar 20% pada penyelenggaraan BSI GIFS 2025, maka nilainya diperkirakan mencapai Rp272,53 miliar.
Plt. Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, mengatakan kendati BSI GIFS memiliki tujuan utama sebagai advokasi dan literasi, BSI juga menyasar nilai bisnis melalui aktivasi-aktivasi produk BSI yang dihadirkan.
“Ada beragam produk yang kami hadirkan di ajang BSI GIFS 2025, mulai dari BSI Bank Emas, BYOND by BSI, BEWIZE by BSI, dan BSI Prioritas,” kata Bob, di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Pada acara GIFS 2025, lanjutnya, BSI juga meluncurkan Muslim Consumption Index (MCI) yang akan mengcapture tren belanja Muslim Indonesia.
Selain itu, BSI juga meluncurkan platform digital terpadu BEWIZE by BSI untuk memperkuat layanan bagi nasabah segmen wholesale dan memacu inklusi keuangan di Indonesia.
“Dengan beragam aktivitas, event BSI GIFS 2025 diharapkan meningkatkan perolehan bisnis sebesar 20% dibandingkan penyelenggaraan serupa pada 2023,” ujar Bob.
Dia mengungkapkan, BSI GIFS 2025 juga menargetkan untuk menjadi forum pemikiran bagi para aktivis ekonomi syariah nasional dan global.
Sementara itu, Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, BSI GIFS 2025 juga mendorong harmonisasi kebijakan.
Hal ini diharapkan dapat menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi, yang ditandai dengan harmonisasi kebijakan antar sektor.
Dengan demikian, policy pengembangan ekonomi syariah harus dibuat in line dengan kebutuhan dan target-target pembangunan nasional baik secara jangka pendek, mengengah, dan panjang.
“Harmonisasi juga dilaksanakan dengan agenda nasional agar ekonomi syariah tidak dianggap sebagai ‘entitas’ berbeda dengan ekonomi secara umum,” ujar Banjaran.
Berkaca pada penyelenggaraan GIFS 2023, lanjutnya, ajang tersebut telah berhasil menghadirkan sekitar 1.500-an peserta offline yang hadir dari kalangan regulator dan pemerintah, nasabah korporasi dan institusi, nasabah high-net worth, juga akademisi.
Penyelenggaraan BSI GIFS 2025 disiarkan pula melalui kanal online bagi publik via Live Youtube. Untuk tahun ini, BSI GIFS 2025 mengundang berbagai pembicara lainnya antara lain Salman Subakat, Co-Founder Paragon Corp, Rista Zwestika, Financial Planner, dr. Reisa Broto Asmoro, Doctor, Model & Health Activist, serta Habib Jafar, Ustadz/Ulama.
Pembicara Internasional
Banjaran menyampaikan, BSI GIFS 2025 juga menghadirkan beberapa pembicara dari beberapa universitas internasional ternama, seperti Oxford.
Para pembicara tersebut, antara lain Ian Goldin (Professor of Globalisation and Development at University of Oxford), Mehmet Asutay (Professor of Political Economy of Middle Eastern and Islamic Political Economy & Finance at Durham University), dan Habib Ahmed (Professor and Sharjah Chair in Islamic Law & Finance at Durham University).
Ian Godin akan memaparkan bagaimana ekonomi dan keuangan dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara Habib Ahmed akan mengulas inovasi-inovasi kunci di dalam ekonomi syariah termasuk dalam dunia digital agar bisa mendorong percepatan pertumbuhan.
Sedangkan Mehmet Asutay akan menghubungkan antara dampak dari kehadiran dan inovasi ekonomi dan keuangan syariah dalam konteks sosio economic, yakni pada kesejahteraan umat agar sejalan dengan tujuan maqasid syariah. (jea)