BRI: Penempatan Dana Pemerintah Jaga Stabilitas Keuangan

BRIEF.ID – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menilai kebijakan penempatan dana pemerintah di himpunan bank milik negara (Himbara) termasuk BRI, menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap perbankan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

Seperti dikutip kantor Berita Antara, hal itu ditegaskan Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangan tertulisnya Jumat (19/9). Menurut Hery, penempatan dana itu diharapkan dapat memperkuat likuiditas sekaligus mendorong akselerasi pembiayaan bagi segmen UMKM, yang merupakan fokus bisnis BRI serta mendukung program prioritas pemerintah.

Hery juga mengatakan BRI akan memastikan pembiayaan terus mengalir ke sektor riil, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia termasuk program prioritas pemerintah. BRI akan menyalurkan pembiayaan secara prudent dengan penerapan manajemen risiko yang kuat.

“Fokus kami adalah menyalurkan pembiayaan kepada segmen UMKM dan program prioritas pemerintah yang memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi,” kata Hery.

Dengan jaringan dan kapabilitas yang dimiliki BRI, Hery menyampaikan pihaknya optimistis dapat memperluas akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri. Dengan demikian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebelumnya, pada Jumat (12/9), pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menempatkan dana dengan total Rp200 triliun kepada lima bank milik negara. Tujuannya meningkatkan likuiditas di sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun BRI, Mandiri dan BNI masing-masing mendapatkan Rp55 triliun. Sementara BTN mendapatkan Rp25 triliun dan BSI Rp10 triliun. Pada akhir triwulan II 2025, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,0% year-on-year (yoy) menjadi Rp1.416,6 triliun.

Dari total kredit yang disalurkan tersebut, penyaluran kredit UMKM tercatat mencapai Rp1.137,84 triliun atau setara 80,32% dari total portofolio pembiayaan BRI. Dalam mendorong ekonomi grassroot, BRI juga terus memberdayakan segmen mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Hery melanjutkan, Holding UMi telah memberikan dampak positif dalam mendorong percepatan inklusi keuangan nasional dengan menjangkau 34,7 juta debitur aktif. Selain itu melayani simpanan mikro sebanyak 126 juta rekening.

BRI juga terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM. Di mana BRI telah membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku.

Lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM juga telah memanfaatkan platform digital LinkUMKM untuk memperluas pasar dan mempercepat proses naik kelas. “BRI juga mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas pemerintah yang menyasar perekonomian kerakyatan secara langsung, salah satunya dukungan terhadap program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP),” lanjut Hery.

Sepanjang periode Januari hingga Agustus 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp114,28 triliun kepada 2,5 juta debitur UMKM. Termasuk UMKM yang menjadi supplier dalam program Makan Bergizi Gratis di berbagai wilayah. Penyaluran KUR BRI ini setara dengan 65,31% dari total alokasi KUR BRI pada 2025 yang sebesar Rp175 triliun. (lsw)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Singapura Jadi Negara Paling Aman di Dunia ke-12 Kalinya, Indonesia Wajib Berguru

BRIEF.ID – Terkait keamanan, Indonesia sudah selayaknya berguru dan...

Polemik Stok BBM di SPBU Swasta, DPR Tekankan Urgensi Berkeadilan

BRIEF.ID – Komisi XII DPR RI menekankan urgensi kebijakan...

IHSG Melemah Tinggalkan Level 8.000, Investor Soroti Defisit RAPBN 2026

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Akhir Pekan Masih Melemah di Level Psikologis Rp16.500 per Dolar AS

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan akhir...