BRIEF.ID – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) terus meningkatkan sinergi ekosistem dengan perusahaan induk untuk memacu kinerja tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Melalui upaya strategis tersebut, anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini menyasar pertumbuhan pembiayaan baru sekitar 44,1% dan peningkatan aset kelolaan sekitar 32,5% pada 2023.
Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan yang eksponensial tahun ini dari penguatan sinergi ekosistem dengan perusahaan induk. Hal itu sejalan dengan aspirasi BRI Finance yang ingin menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terdepan di Tanah Air, dengan berfokus pada pembiayaan konsumer.
Willy merinci, tahun lalu total pembiayaan baru yang dibukukan perseroan mencapai sekitar Rp5,1 triliun. Sedangkan pembiayaan baru tahun ini ditargetkan sekitar Rp7,2 triliun. Adapun pada kuartal I/2023 telah tercapai sekitar 22% dari target.
Untuk aset, tahun lalu BRI Finance sudah mencatatkan total aset dengan nilai sekitar Rp7,3 triliun. Sedangkan pada tahun ini pihaknya mematok total aset kelolaan mendekati Rp10 triliun.
“Itu target yang ingin kami capai, pertumbuhan yang eksponensial namun tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip kehati-hatian,” ujar Willy.
Dia pun menjelaskan secara umum beberapa sinergi ekosistem yang dilakukan pihaknya dengan BRI meliputi berbagai aspek, baik aspek pemasaran pembiayaan, maupun aspek pendanaan. Untuk aspek pembiayaan, sinergi yang dilakukan melalui penempatan tenaga pemasar di unit kerja BRI dan sinergi digital business process.
Seperti diketahui, BRI Finance telah menjadi single gateway auto loan BRI group sejak 2020. Untuk itu, BRI Finance menempatkan tenaga pemasar di unit kerja BRI dan saat ini sudah mencapai 182 titik. Di mana tenaga pemasar tersebut berkolaborasi dengan unit kerja BRI dalam memasarkan produk-produk pembiayaan BRI Finance kepada nasabah BRI.
“Tahun ini kami fokus melakukan penguatan di titik-titik yang memiliki potensi besar dengan penambahan tenaga pemasar. Dalam rangka memperluas pasar BRI Finance, ke depan kami juga bersinergi untuk cross selling sesama perusahaan anak,” tutur Willy.
Untuk sinergi digital business process pada pembiayaan, saat ini aplikasi mobile BRI Finance yaitu myBRIf telah berkolaborasi dengan super apps BRImo dan juga BRIspot, sehingga pengguna kedua aplikasi dari BRI tersebut yang berminat dapat mengajukan fasilitas pembiayaan kepada BRI Finance. Bahkan ke depan, BRI Finance mengharapkan BRImo menjadi marketing engine-nya perseroan untuk menggarap potensi pasar dari nasabah BRI dengan menyeleksi dan memberikan penawaran pembiayaan kepada nasabah-nasabah BRI.
Terkait aspek pendanaan, Willy mengakui BRI Finance mendapatkan support yang sangat kuat, baik melalui pinjaman modal kerja, maupun skema joint financing yang akan dijalankan tahun ini. “Itu kira-kira langkah strategis yang sudah kami sinergikan dengan ekosistem BRI,” imbuhnya.
Manfaat Bagi Nasabah
Willy pun menegaskan sinergi tersebut tak terlepas dari nilai lebih yang ingin diberikan perseroan kepada nasabah. Menurutnya, manfaat sinergi ini sebenarnya sangat besar bagi customer. Dengan adanya sinergi ekosistem BRI Group, diharapkan nasabah dapat menikmati pelayanan yang terbaik secara menyeluruh atas semua kebutuhan jasa keuangan yang ada di BRI Group.
Hal itu, kata Willy, diperkuat pula dengan peningkatan dan penguatan digitalisasi layanan. Salah satunya percepatan proses bisnis. Dengan demikian, BRI Finance dapat lebih dekat dengan nasabah maupun calon customer potensial.
“Ke depan kami akan terus mengembangkan proses transformasi digital yang end to end meliputi proses inisiasi aplikasi pembiayaan, proses analisa, proses penandatanganan perjanjian hingga proses pencairan sehingga nantinya nasabah akan lebih dimudahkan lagi. Dan yang penting kami bisa menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan jaringan BRI secara digital, sehingga kami dapat lebih dekat dengan nasabah potensial,” pungkasnya.
No Comments