Jakarta – PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance (BRIF) menggandeng PT Smoot Motor Indonesia (Smoot) untuk memperluas pasar pembiayaan sepeda motor listrik. Hal ini seiring dengan aspirasi BRIF untuk memperbesar pangsa pasar pembiayaan konsumer sekaligus berperan aktif mendukung program pemerintah dalam peningkatan kendaraan ramah lingkungan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah, di sela-sela acara Launching Penggunaan Motor Listrik Untuk Kendaraan Operasional BRI Finance dalam Rangka Implementasi ESG di Lobby Menara BRILiaN Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Azizatun mengatakan sepeda motor Smoot dari PT Smoot Motor Indonesia adalah produk dalam negeri yang memiliki komitmen yang sama dengan BRIF untuk bergerak ke arah bisnis berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Komitmen tersebut seiring langkah pemerintah memacu penggunaan kendaraan listrik, guna mendorong dan mempercepat transisi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
“Smoot adalah salah satu produsen motor listrik di Indonesia. Dan kami menggunakan motor listrik Smoot untuk operasional, ini merupakan wujud komitmen dari BRIF untuk mengimplementasikan ESG melalui partisipasi dalam green automotive. Kami lihat prospek kendaraan ramah lingkungan akan sangat baik ke depan. Selain itu, Smoot kami lihat support system-nya juga sudah banyak, khususnya di daerah Jabodetabek,” ujarnya optimitis.
Seperti diketahui, pemerintah terus memacu penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, khususnya bertenaga listrik melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan. Regulasi itu pun diperkuat dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap Electric Vehicle (EV) dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN).
Kerjasama BRIF dan Smoot direalisasikan melalui pengadaan kendaraan operasional BRIF. Kemudian dilanjutkan menggarap pembiayaan motor listrik untuk pekerja di BRIF dan grup bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk serta masyarakat luas. Dalam program ini, BRIF memberikan uang muka 0% untuk karyawan BRI Group dan 10% bagi nasabah dan debitur BRI Group.
“Kami lihat tidak hanya go green tapi juga ekonomis, jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Harganya sangat kompetitif. Lalu teknologinya juga sangat baik.,” lanjut Azizatun.
Adapun saat ini PT Smoot Motor Indonesia memasarkan varian Smoot Tempur yang merupakan motor listrik pintar karena terkoneksi dengan smartphone. Di aplikasi Smoot terdapat banyak fitur seperti kondisi motor dan baterai, cashless payment untuk top-up km, GPS Tracker, matikan mesin, hingga membaca rekam jejak perjalanan. Produk Smoot Tempur ini dibanderol seharga Rp16,5 juta on the road (OTR).
Smoot Tempur dilengkapi baterai lithium berkapasitas 64V 22,5Ah, yang jika terisi penuh mampu menempuh jarak hingga 70 km. Sedangkan mesin motor listriknya berkapasitas 1.500W, dan mampu melaju dengan kecepatan hingga 60 km/jam. Untuk pengisian baterai, Smoot mengusung konsep swap baterai. Di mana baterai ditukar di stasiun penukaran baterai atau swap poin. Saat ini terdapat lebih dari 400 swap poin di wilayah Jabodetabek.
Penukaran baterainya pun gratis, pengguna Smoot hanya perlu membayar tarif swap baterai menggunakan sistem kuota. Harga kuotanya terbagi tiga opsi, yaitu: 100 km Rp 20.000, 250 km Rp 45.000, dan 500 km Rp 80.000.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan PT Smoot Motor Indonesia, Megawati Sutjipto mengatakan langkah strategis ini akan membawa dampak yang positif bagi kedua pihak, sesuai aspirasi kedua perusahaan menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
“Dengan kerja sama ini tentunya akan meningkatkan kinerja kedua perusahaan yang lebih berkelanjutan karena menunjang pada kendaraan masa depan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, melalui kerja sama ini kami ingin turut serta menyukseskan program pemerintah dalam hal kendaraan listrik,” ujar Megawati Sutjipto.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan produksi kendaraan listrik berbasis baterai pada 2030 dapat mencapai 2 juta unit untuk roda empat atau lebih, dan 13 juta unit untuk roda dua. Dengan demikian hal itu diharapkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2030 dan pada 2060 Indonesia masuk dalam nir emisi kendaraan bermotor.
PACU PEMBIAYAAN KONSUMER
Azizatun mengungkapkan BRIF berencana untuk terus meningkatkan pasar pembiayaan segmen konsumer dimana komposisi segmen konsumer BRIF ditargetkan mencapai 70% terhadap total portofolio pembiayaan. Hingga Mei 2022, pembiayaan konsumer telah mengkontribusi sebesar 68% dari total pembiayaan BRIF.
Azizatun pun menjelaskan, kerja sama dengan Smoot ini merupakan salah satu strategi BRIF dalam meningkatkan pembiayaan baru yang ditargetkan mencapai Rp4,1 triliun tahun ini. Adapun realisasi pembiayaan baru saat ini sudah lebih dari Rp2 triliun.
“Untuk pembiayaan sendiri kami targetkan pembiayaan baru itu minimal sekitar Rp4,1 triliun. Hingga Mei 2022, realisasinya sudah sekitar Rp2 triliun. Motor listrik ini opportunity-nya bagus, kami memulai sambil harapannya kondisi ekonomi dan semuanya kembali normal termasuk edukasi kepada masyarakat. Banyak orang tertarik dengan kendaraan listrik tapi belum siap untuk mulai menggunakannya. Jadi memang butuh effort dari semua pihak terkait untuk memperkenalkan kendaraan listrik ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, diharapkan kerja sama ini akan berkontribusi terhadap keseluruhan kinerja BRIF. Per Mei 2022, total piutang pembiayaan BRIF mencapai Rp5,7 triliun, naik sekitar 39% secara tahunan dan tumbuh sekitar 18% dari Desember 2021.
Masih pada periode yang sama, porsi piutang pembiayaan motor tercatat sekitar 4% dari total portofolio. Selain itu BRIF juga berhasil meningkatkan kinerja keuangan dan kualitas aset. Total aset tercatat sebesar Rp6,3 triliun atau naik sekitar 46% secara tahunan. Laba bersih mencapai Rp25 miliar atau naik signifikan sekitar 126% secara tahunan. Hal itu diiringi dengan NPF yang terjaga stabil dikisaran 2%.
No Comments