BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor 3 komoditas unggulan Indonesia, yaitu batubara, besi dan baja, serta minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya anjlok di Januari 2025.
“Ketiga komoditas unggulan ini memberikan share sekitar 28,08% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari 2025,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Menurut dia, pada Januari 2025 nilai ekspor batubara secara bulanan atau month to month (mtm) turun 19,33% dibandingkan Desember 2024. Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan Januari 2024 turun 9,99%.

Amalia menjelaskan, untuk ekspor batubara pada Januari 2025 terjadi penurunan dari sisi volume dan harga seiring rendahnya permintaan.
“Penurunan terjadi ke negara Tiongkok, yang merupakan salah satu tujuan utama ekspor batu bara Indonesia,” ujar Amalia.Â
Hal serupa juga terjadi pada ekspor besi dan baja, yang mengalami penurunan dari sisi volume dan harga akibat berkurangnya permintaan.

Adapun nilai ekspor besi dan baja pada Januari 2025 turun 10,41% secara bulanan (dibandingkan Desember 2024), dan secara tahunan turun 7,63% (dibandingkan Januari 2024).
Sementara nilai ekspor CPO dan turunannya pada Januari 2025 merosot 24,10% secara bulanan (dibandingkan Desember 2024), dan secara tahunan turun sebesar 16,68% (dibandingkan Januari 2024).
Hal itu terutama terjadi pada sisi volume akibat turunnya permintaan CPO dari negara-negara mitra yang menjadi pengimpor CPO asal Indonesia

“Penurunan volume ekspor CPO dan turunannya pada Januari 2025, terutama dari mitra dagang Indonesia, yakni India, Pakistan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Bangladesh,” tutur Amalia.