BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan deflasi Juni 2024 lebih dalam dibandingkan Mei 2024. Hal itu, dipengaruhi kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Menurut Plt Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, dari 38 provinsi di Indonesia, ada 26 provinsi mengalami deflasi, dan 12 provinsi mengalami inflasi. Deflasi terdalam terjadi di Papua Selatan sebesar 1,11%
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali menjadi kelompok utama deflasi pada Juni 2024,” kata Imam Machdi.
Beberapa komoditas utama penyumbang andil deflasi Juni 2024 adalah komoditas bawang merah 0,9%, tomat 0,07%, daging ayam ras 0,05%, dan telur ayam ras 0,02%.
Sedangkan komponen bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,98% dengan andil deflasi sebesar 0,16%.
“Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen bergejolak adalah bawang merah, tomat, dan daging ayam ras,” kata Imam, di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,10% dengan andil inflasi sebesar 0,06%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah emas perhiasa dan kopi bubuk.
Secara umum, selama Januari-Juni 2024, komoditas dari kelompok harga bergejolak memiliki frekuensi yang lebih sering sebagai komoditas utama penyumbang inflasi
“Komoditas emas perhiasan dan sigaret kretek mesin (SKM) menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dalam 6 bulan berturut-turut (Januari-Juni 2024),” tutur Imam.
No Comments