BRIEF.ID – CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi/Kepala Badan Industri Mineral (BIM) Brian Yuliarto.
Dikutip dari laman Instagram @rosanroeslani, pada Minggu (26/10/2025), Rosan mengatakan industri mineral di Indonesia merupakan salah satu sektor strategis yang berperan besar dalam menopang ekonomi nasional, menarik investasi asing, dan mendukung transisi energi global.
“Bersama Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala BIM, kami membahas langkah strategis memperkuat ekosistem mineral nasional dari hilirisasi hingga investasi,” kata Rosan.
Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi dan kekayaan mineral seperti nikel, tembaga, emas, timah, bauksit, batubara, dan rare earth atau mineral tanah jarang.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, pemanfaatan mineral kritis difokuskan untuk pertahanan dan pengembangan kendaraan listrik demi kedaulatan sumber daya dan ekonomi berkelanjutan,” kata Rosan.
Seperti diketahui, Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya mendorong pengolahan di dalam negeri agar nilai tambah tidak hanya dinikmati negara pembeli bahan mentah.
Pemerintah telah melarang ekspor bijih mentah nikel sejak 2020, bauksit sejak 2023, dan tembaga dalam waktu dekat. Saat ini telah dibangun smelter atau fasilitas pemurnian di berbagai daerah.
Kebijakan itu ditempuh untuk menarik investasi asing dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Hal itu diyakini akan meningkatkan pendapatan daerah, penyerapan tenaga kerja, dan industrialisasi di luar Pulau Jawa. (nov)


