BRIEF.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 11 titik panas tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diimbau waspada dan saling menjaga agar tidak terjadi penambahan titik panas baru.
“Sebanyak 11 titik panas ini terpantau sepanjang Senin (26/6), mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Selasa (27/6/2023).
Sebaran 11 titik panas itu sudah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim guna mendapat tindakan lebih lanjut.
Sebelumnya, Sabtu (24/6), BMKG juga mendeteksi 16 titik panas yang tersebar pada empat kabupaten di Kaltim, sedangkan 11 titik panas yang terpantau sepanjang Senin (26/6/2023) merupakan titik panas baru yang muncul di lokasi berbeda.
“Kami mengimbau semua pihak terkait dan lapisan masyarakat luas saling mengingatkan, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan di lahan maupun di hutan yang kering, termasuk tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan pertanian,” kata Diyan.
Sebanyak 11 titik panas yang terpantau sepanjang Senin (26/6/2023) tersebar di dua kabupaten, yakni di Kabupaten Kutai Timur ada delapan titik dan di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat tiga titik.
Rinciannya adalah titik panas di Kutai Timur tersebar pada empat kecamatan, yakni Bengalon tiga titik, Sangatta Utara dan Muara Wahau masing-masing-masing ada dua titik, dan Kecamatan Kaubun satu titik.
Kemudian, di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdeteksi tiga titik tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu, Muara Badak dan Muara Kaman masing-masing satu titik.
“Semua titik panas yang terdeteksi kemarin memiliki tingkat kepercayaan menengah. Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya,” katanya.
No Comments