BRIEF.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah telah mengembangkan peta jalan transisi energi untuk mencapai Emisi Nol Bersih (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Berdasarkan peta jalan transisi energi, pemerintah bertekad untuk mengembangkan 700 GW energi terbarukan dalam bauran energi, yang berasal dari tenaga surya, air, laut, panas bumi, dan nuklir.
“Indonesia juga berencana membangun Super Grid untuk meningkatkan pengembangan energi terbarukan, sekaligus menjaga stabilitas dan keamanan sistem kelistrikan,” kata Arifin saat berpidato pada pembukaan Konferensi Energi Internasional 2023 yang diselenggarakan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) di Hotel JS Luwansa Jakarta, pada Jumat (15/9/2023).
Hadir pada kesempatan itu, Pendiri PYC sekaligus mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Ketua Umum PYC Filda Citra Yusgiantoro, Ibu Lis Yusgiantoro, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dan para peserta konferensi baik dari dalam maupun luar negeri.
Arifin mengatakan, peta jalan transisi energi akan membuka peluang untuk terhubung dengan ASEAN Power Grid.
Dari sisi permintaan, lanjutnya, pemerintah akan menerapkan beberapa strategi misalnya, elektrifikasi di industri; penetrasi kendaraan listrik; pemanfaatan hidrogen; pengembangan jaringan gas kota; dan efisiensi energi.
“Namun, untuk mempercepat transisi energi, diperlukan akses terhadap teknologi rendah karbon dan dukungan keuangan dengan bunga rendah dan pembiayaan berkelanjutan yang mudah diakses,” kata Arifin.
Disebutkan, Indonesia memiliki cadangan mineral yang besar seperti nikel, bauksit, timah, dan tembaga, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk teknologi energi ramah lingkungan seperti panel surya, Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS), jaringan listrik pintar, dan kendaraan listrik.
“Saat ini, Indonesia sedang mengembangkan pengolahan, pemurnian dan hilirisasi industri berbasis mineral. Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik kolaborasi bersama dengan Negara-negara Anggota ASEAN dan negara-negara lain di bidang tersebut untuk mengamankan rantai pasokan global,” kata Arifin.
No Comments