BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menyatakan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik sehingga mendukung ketahanan eksternal. Sementara itu, defisit transaksi berjalan Triwulan I – 2024 tetap rendah didukung berlanjutnya surplus neraca perdagangan barang.
“Neraca transaksi modal dan finansial Triwulan I – 2024 mencatat defisit, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry pada konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Ia mengatakan, perkembangan terkini pada Triwulan II – 2024 menunjukkan, NPI kembali membaik ditopang oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan pada April 2024 sebesar US$ 3,6 miliar didukung oleh ekspor nonmigas.
Aliran masuk investasi portofolio kembali positif pada Triwulan II – 2024 (sampai dengan 20 Mei 2024) secara neto tercatat sebesar US$ 1,8 miliar didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2024 tetap tinggi sebesar US$ 136,2 miliar, setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Secara keseluruhan, NPI 2024 diprakirakan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB,” jelas Perry.
Neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan tetap mencatatkan surplus didukung oleh peningkatan aliran masuk modal asing sejalan dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.
No Comments