BI Meyakini Inflasi akan Tetap Terkendali Pada 2025 & 2026

BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2025 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Agustus 2025 tercatat deflasi sebesar 0,08% (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK menurun menjadi 2,31% (yoy). Deflasi didorong oleh kelompok volatile food dan administered prices.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter. Selain itu juga hasil dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026,” ujar Denny dalam pernyataan resminya.

Pada Agustus 2025, kelompok inti mengalami inflasi sebesar 0,06% (mtm), lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,13% (mtm). Realisasi inflasi inti pada Agustus 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas biaya pendidikan, yakni uang kuliah akademi/perguruan tinggi dan Sekolah Dasar (SD), serta emas perhiasan.

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh faktor musiman dimulainya tahun ajaran baru dan peningkatan harga komoditas emas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga. Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2025 tercatat sebesar 2,17% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,32% ​(yoy).

Adapun kelompok volatile food mengalami deflasi. Kelompok volatile food pada Agustus 2025 mengalami deflasi sebesar 0,61% (mtm), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,25% (mtm).

Deflasi kelompok volatile food disumbang antara lain oleh komoditas tomat, cabai rawit, dan bawang putih seiring dengan peningkatan pasokan selama periode panen komoditas hortikultura dan realisasi impor bawang putih.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 4,47% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,82% (yoy). “Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” imbuh Denny.

Sementara itu, kelompok administered prices mengalami deflasi. Kelompok administered prices pada Agustus 2025 mengalami deflasi sebesar 0,08% (mtm), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm).

Deflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif angkutan udara dan bensin. Perkembangan tersebut didorong oleh implementasi diskon harga tiket pesawat dalam rangka peringatan HUT RI 2025 dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,00% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,32% (yoy). (smu)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kelola Hubungan Dagang dengan AS, UE Pilih Jalur Diplomasi Alih-Alih Eskalasi Tensi

BRIEF.ID – Uni Eropa memilih jalur diplomasi ketimbang eskalasi...

Sampaikan Solidaritas Persaudaraan, Upin dan Ipin Doakan Indonesia Segera Pulih dari Kericuhan

BRIEF.ID - Dukungan untuk Indonesia datang dari berbagai penjuru,...

BEI: Fundamental Solid Tarik Investor Asing Balik ke Pasar Modal Indonesia

BRIEF.ID – Fundamental ekonomi Indonesia yang solid dinilai akan...

BI: Surplus Neraca Perdagangan Juli Jadi Penopang Ketahanan Ekonomi Indonesia

BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan...