BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menggandeng Kemenko Bidang Pangan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), meluncurkan program Dukungan Ekosistem Holding Business Digital Pesantren di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan yang digelar sebagai bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12, menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat peran pesantren sebagai motor kemandirian ekonomi umat dan pilar ketahanan pangan nasional.
Hadir pada kesempatan itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, peluncuran platform itu merupakan wujud nyata dukungan pemerintah dan lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pangan.
Program ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi bisnis antar pesantren sekaligus memperluas jaringan kemitraan dengan lembaga keuangan syariah, pemerintah, dan pelaku usaha.
“Melalui platform “Pesantara,” pesantren dapat memperkuat rantai pasok pangan dari hulu ke hilir, mengoptimalkan aset produktif, serta memperluas akses pembiayaan syariah,” kata dia.
Disebutkan, pesantren bukan hanya berperan sebagai pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga kekuatan ekonomi umat yang mampu menjadi garda depan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Melalui ekosistem digital, kita ingin secara berjamaah membangun pesantren agar tumbuh kokoh, berkah dan berkelanjutan,” ujar Destry.
Menurut Destry dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi pesantren, BI menginisiasi pengembangan kelembagaan pesantren yaitu Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) dan Koperasi Digital Pesantren Nusantara.
Selain itu, BI juga mengembangkan virtual market “Pesantara” yang memfasilitasi transaksi antar pesantren, penawaran kerja sama, dan akses pembiayaan dari ekosistem Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dan lembaga keuangan syariah lainnya.
“Inisiatif ini sejalan dengan mandat BI dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah,” kata dia. (nov)