BRIEF.ID – Ramadan adalah bulan suci penuh berkah dan rahmat. Selama bulan Ramadan, umat Islam berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk ibadah, menahan diri dari makan, minum, dan perilaku yang dianggap tidak pantas. Puasa Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan dianggap sebagai kewajiban bagi umat Islam yang telah mencapai kematangan fisik dan mental.
Berbuka puasa atau yang dalam bahasa Arab disebut “iftar,” adalah momen yang sangat dinanti-nantikan umat Islam setiap hari selama bulan Ramadan. Ini adalah saat ketika umat Islam berhenti berpuasa setelah terbenam matahari dan memulai makan malam.
Tradisi berbuka puasa Ramadan biasanya dimulai dengan memakan tamar (kurma) dan meminum air putih untuk menghentikan puasa, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, umat Islam melanjutkan dengan salat Maghrib sebelum diteruskan makan malam yang lebih substansial.
Berbagai hidangan tradisional sangat cocok untuk dijadikan sebagai menu berbuka puasa. Pada hari pertama bulan Ramadan, Brief.id menampilkan aneka hidangan berbuka puasa khas Sumatera Barat, yang menjadi pilihan untuk sahur dan berbuka puasa.
Berikut sejumlah hidangan khas Sumatera Barat, yang diyakini mampu menggoyang lidah untuk dijadikan pilihan.
Rendang
Rendang adalah hidangan khas Sumatera Barat yang terkenal hingga ke manca negara. Rendang merupakan daging yang diolah menggunakan rempah dan santan.
Rendang sangat digemari anak-anak maupun orang tua karena cita rasanya yang gurih.
Ayam Pop
Ayam Pop memiliki cita rasa gurih kaya rempah dan sangat nikmat disantap bersama nasi hangat dan sambal khas Padang. Siapa tidak kenal menu Ayam Pop. Makanan khas Sumatera Barat ini tak kalah populer karena kelezatannya dan rasanya lezat. Di Restoran Padang, Ayam Pop merupakan salah satu hidangan andalan.
Sate Padang
Sate Padang adalah sebutan untuk perpaduan tiga jenis varian sate khas Sumatera Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang, dan Sate Pariaman.
Sate Padang terbuat dari daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan) dengan bumbu kuah kacang kental yang diberi cabai.
Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah satenya yang berwarna kuning, Sate Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini dijamin enak.
Dendeng
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui saus bercita rasa asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur.
Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Di Sumatera Barat terdapat dua jenis dendeng, yaitu Dendeng Balado dan Dendeng Batokok.
Es Tebak
Es tebak adalah kuliner legendaris Sumatera Barat, yang hampir mirip dengan es campur di Jakarta. Es khas Padang ini terbuat dari tape, cincau hitam, kolang kaling, ketan hitam, dan tebak.
Minuman ini bisa ditambah dengan susu kental manis, sehingga sangat cocok diminum saat berbuka puasa.
Kopi Kawa Daun
Keunikan kopi kawa daun berasal dari bahan dasar, yang digunakan untuk membuat minuman ini. Jika kopi biasa menggunakan biji sebagai bahan dasar, kopi kawa daun justru menggunakan daunnya untuk diolah.
Kawa diambil dari bahasa Minang untuk tanaman kopi, kawa daun berarti kopi daun. Minuman ini makin nikmat, bila ditemani gorengan panas disertai duduk di lesehan atau di kursi saat berbuka puasa.
Teh Talua
Minuman khas Sumatera Barat yang sangat digemari banyak orang, Teh Talua adalah perpaduan teh, telur ayam atau bebek yang dibubuhi gula.
Kombinasi kuning telur dan teh ini memiliki cita rasa yang sangat enak dan cocok di lidah semua orang.
Biasanya Teh Talua dikonsumsi pada saat berbuka puasa untuk menghangatkan tubuh setelah seharian menahan dahaga. Teh talua terkenal dengan menfaatnya sebagai penambah tenaga.
Pada awalnya, minuman yang bermanfaat untuk menambah stamina ini hanya diperuntukkan bagi kaum elite, seiring bergulirnya waktu Teh Talua dapat ditemui di setiap warung di Sumatera Barat.
No Comments