BEI Fokus Kualitas IPO Pada Penghujung 2025

BRIEF.ID– PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan perusahaan dalam antrean (pipeline) memiliki kualitas yang baik, sebelum melangsungkan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) pada penghujung tahun ini.

Hingga 26 September 2025, terdapat 23 perusahaan yang telah melangsungkan IPO di BEI dengan dana yang berhasil dihimpun Rp15,05 triliun. Adapun target awal ada 66 perusahaan IPO sepanjang tahun ini.

“Mempertimbangkan timeline untuk perusahaan dapat melakukan pencatatan saham di sisa tahun 2025, kualitas akan menjadi fokus utama guna memastikan perusahaan yang telah berada dalam pipeline memiliki kualitas yang baik,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna seperti dikutip Antara, Senin (6/10).

Untuk menjaga kualitas, Nyoman mengatakan BEI menerapkan evaluasi ketat. Di mana tidak hanya berfokus terhadap aspek formal, namun juga mencakup keberlangsungan usaha, kualitas tata kelola, serta kompetensi manajemen dari calon perusahaan tercatat.

Selain itu, lanjutnya, BEI tengah menyusun kajian strategis IPO bersama berbagai pemangku kepentingan untuk memahami peluang dan tantangan. Sekaligus pula memperkuat regulasi serta infrastruktur pasar modal.

“Dengan langkah itu, BEI optimistis dapat menghadirkan perusahaan tercatat yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan pasar modal serta perekonomian nasional,” ujar Nyoman.

Dalam pengembangan ke depan Nyoman memastikan BEI secara konsisten menyelenggarakan program edukasi dan pendampingan bagi calon emiten. Seperti dari go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, hingga networking event.

“Inisiatif ini bertujuan mempercepat transformasi perusahaan menuju status perusahaan terbuka, sekaligus memperluas akses terhadap ekosistem pasar modal,” katanya.

Ia melanjutkan BEI juga memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga (K/L), asosiasi pengusaha, perbankan, serta mitra strategis lainnya.

“Selain IPO saham, edukasi turut mencakup instrumen pendanaan lain seperti obligasi, sukuk, dan efek beragun aset untuk memperkaya alternatif pembiayaan serta diversifikasi investasi,” ujar Nyoman.

Sementara itu, per 26 September 2025 pihaknya melaporkan terdapat sebelas perusahaan berada dalam pipeline (antrean) akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia. Dari sebelas perusahaan itu, sebanyak empat perusahaan beraset skala besar di atas Rp250 miliar dan sebanyak tujuh perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. (lsw)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Prabowo Apresiasi Kinerja Aparat Selamatkan Aset Negara

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi  jajaran aparat dan...

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara Senilai Rp 7 Triliun

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan aset Barang...

Kemkomdigi Cabut Status Pembekuan TikTok

BRIEF.ID - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia...

Orang Super-Kaya AS Mulai Bergeser dari Pasar Saham ke Uang Tunai dan Aset Alternatif

BRIEF.ID — Kalangan super-kaya di Amerika Serikat mulai menarik...