BRIEF.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut Indonesia telah memenuhi 61,4% indikator Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun lalu.
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard menyatakan, SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan komitmen global yang ditargetkan untuk dicapai pada 2030 mendatang dengan total 17 tujuan, 169 target, dan 241 indikator.
“Hingga 2024, saat ini capaian indikator SDGs kita (Indonesia) sudah mencapai 61,4%,” kata Febrian Alphyanto Ruddyard dalam Konsultasi Publik Rancangan Rencana Aksi Nasional (RAN) SDGs 2025-2030 di Jakarta, Rabu (27/8, seperti dikutip Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan capaian tersebut menjadi tonggak penting bagi Indonesia untuk mewujudkan 2030 Agenda sekaligus Visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengakselerasi pencapaian target SDGs melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perpres Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Kedua regulasi tersebut mengatur penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) terkait penerapan SDGs. Pemerintah juga rutin melaporkan perkembangan pencapaian SDGs lewat Voluntary National Review (VNR) ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta membentuk SDGs Center di 65 universitas untuk mendukung riset dan edukasi terkait isu tersebut.
Mengingat tersisa lima tahun lagi hingga batas waktu yang disepakati secara global untuk mencapai SDGs, Febrian mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah strategi agar mempercepat pencapaian tersebut, termasuk regulasi yang lebih kuat, data yang lebih baik, advokasi yang lebih luas, serta pembiayaan yang inovatif.
“Tetapi, tentunya pemerintah tidak bisa sendirian. Kami perlu kolaborasi multipihak, (yakni) pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, media, dan juga filantropi,” ujarnya. (lsw)