BRIEF.ID – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajak masyarakat untuk mengamankan ketersediaan pangan dengan cara menekan food waste dan food loss atau sampah makanan secara bijak saat menyiapkan makanan untuk dikonsumsi.
“Program ini akan kami sosialisasikan terus tidak hanya di kota tapi sampai kabupaten hingga ke desa. Kenapa? Ini agar semua masyarakat bisa memperhitungkan bahwa bahan atau masakan tidak disiapkan berlebih dan akhirnya mubazir,” kata Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edi di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Sarwo mengatakan, Bapanas menjadikan program pengurangan sampah makanan sebagai langkah utama mendukung industri berkelanjutan dengan nama program “Indonesia Bebas Food Waste.”
Program pengurangan sampah makanan itu berkaca pada hasil penelitian Dr. Costas Velis dari Universitas Leeds yang mengungkapkan bahwa secara global setiap tahunnya ada 1,3 miliar ton sampah makanan yang terbuang.
Lebih lanjut, Sarwo mengatakan hal itu juga terjadi di Indonesia yang setiap tahunnya ikut membuang sampah makanan sebanyak 23 hingga 48 ton.
“Jumlah 23-48 ton makanan yang terbuang itu kalau dikelola dengan baik hasilnya bisa setara dengan kita memberikan makanan untuk 61-125 juta penduduk di Indonesia,” kata dia.
Disebutkan, menjelang Lebaran 2023 di mana masyarakat kerap memasak makanan untuk disajikan saat bersilahturahmi, pesan untuk menekan makanan yang terbuang semakin digaungkan oleh Bapanas.
Sarwo mengajak masyarakat untuk bisa bijak mengelola bahan makanan agar tidak menjadi food waste semakin digaungkan.
“Kalau misalnya ada makanan berlebih dan masih layak untuk konsumsi, itu bisa dibagikan ke teman-teman kita yang kurang beruntung,” ujarnya.
Ajakan untuk mengurangi sampah makanan juga diharapkan bisa sampai kepada para pengusaha atau distributor bahan makanan. Harapannya agar potensi terciptanya sampah makanan yang berasal dari bahan yang belum diolah bisa diminimalisir.
“Untuk perusahaan seperti distributor atau pabrik makanan ada bahan makanan yang berlebih namun belum terjual itu bisa disalurkan melalui badan-badan khusus seperti Foodbank of Indonesia sehingga bisa diolah dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Sarwo. (antara)
No Comments