Jakarta – PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) terus mengakselerasi pengembangan teknologi digital guna mendukung upaya pemulihan aktivitas ekonomi dan keuangan syariah di tengah pandemi Covid-19. Akselerasi pengembangan teknologi digital tersebut dilakukan BRIsyariah melalui sejumlah terobosan layanan dan inisiatif program. Hal ini ditujukan untuk mendukung pemulihan aktivitas ekonomi bagi para pelaku usaha dan masyarakat melalui pemanfaatan layanan keuangan dan perbankan syariah.
Corporate Secretary BRIsyariah, Mulyatno Rachmanto mengatakan perseroan terus memacu pengembangan teknologi digital melalui sejumlah inovasi dan terobosan, guna mendukung aktivitas ekonomi para pelaku usaha dan masyarakat kembali bangkit. “Kami terus mengembangkan layanan digital BRIsyariah yakni BRIS Online untuk mendukung transaksi digital nasabah di masa pandemi saat ini,” ujar Mulyatno, Rabu (12/8).
Selain itu, BRIsyariah telah mengimplementasikan QRIS yang dapat diakses melalui menu BRIS Pay di aplikasi mobile banking BRIS Online. QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
BRIsyariah, ujar Mulyatno, terus mengajak masyarakat untuk bertransaksi melalui QRIS, guna menambah kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah. “Seiring percepatan teknologi, saat ini transaksi secara digital telah menjadi bagian dari layanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. BRIS Online dapat digunakan untuk mengakses QRIS di seluruh merchant yang memasang QRIS.”
Lebih lanjut, Mulyatno menambahkan BRIsyariah mengedepankan aspek keamanan dan kesehatan bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan finansialnya. Metode pembayaran tanpa kontak fisik diyakini menjadi solusi transaksi yang aman dan sehat, untuk memenuhi kebutuhan perbankan nasabah di tengah pandemi covid-19 saat ini.
Di sisi pembiayaan, BRIsyariah juga memperkuat transformasi digital melalui optimalisasi aplikasi i-Kurma untuk menyalurkan pembiayaan kepada nasabah. i-Kurma merupakan aplikasi untuk memproses pengajuan pembiayaan, yang memudahkan tenaga pemasar untuk memeriksa data calon nasabah. Aplikasi ini telah terhubung secara online dengan Dukcapil dan OJK.
“Dengan i-Kurma, pemohon pembiayaan hanya perlu menyampaikan identitas dan keterangan mengenai usahanya. Keputusan persetujuan pembiayaan akan diberikan maksimal dua hari kerja,” papar Mulyatno.
Berkat optimalisasi aplikasi i-Kurma tersebut, BRIsyariah mencatat pertumbuhan pembiayaan yang signifikan. Hingga Juni 2020, BRIsyariah telah menyalurkan pembiayaan mikro untuk UMKM sebesar Rp9,5 triliun, tumbuh 150% dibandingkan dengan posisi Juni 2019.
Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya pengembangan teknologi digital untuk mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan syariah di masa pandemi saat ini. Inovasi dan adaptasi dinilai menjadi kunci bagi para pelaku usaha agar dapat survive di tengah wabah Corona. “Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus disertai dengan pengembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah,” demikian Wapres KH Ma’ruf Amin melalui cuitan di akun resmi Twitternya @Kiyai_Ma’rufAmin.
No Comments