BRIEF.ID – World Gold Council melaporkan bank sentral di berbagai negara terus mengoleksi emas. Meskipun hal ini membuat harga emas melonjak drastis, namun di sisi lain seolah menjadi pertanda ekonomi dunia telah masuk periode krisis.
Menurut World Gold Council, pembelian emas bersih secara global oleh bank sentral mencapai 24 ton pada Februari 22025, menjadi capaian tertinggi sejak November 2024.
“Jumlah tersebut sekaligus menandai bulan ke-20 pembelian bersih emas dunia dalam 21 bulan terakhir,” demikian laporan World Gold Council, dikutip Selasa (15/4/2025).
Menurut data World Gold Council, pembelian emas oleh bank sentral negara-negara terus meningkat sejak 2010, didorong oleh kebutuhan diversifikasi cadangan devisa dan perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi global, seperti inflasi dan fluktuasi dolar Amerika Serikat (AS).
Selama 15 berturut-turut, bank sentral di berbagai negara mencatatkan pembelian bersih emas dunia. Bahkan dalam 3 tahun terakhir, bank sentral dunia telah mengakuisisi 3.176 ton emas.
Disebutkan, pembelian emas tahunan oleh bank sentral mencapai puncaknya pada 2022 dengan capaian 1.136 ton, dan tren ini tampaknya berlanjut kuat hingga 2025.
“Negara-negara seperti Tiongkok, Rusia, India, dan Turki termasuk pembeli emas terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” ungkap World Gold Council.
World Gold Council menyebut pembelian emas yang agresif dari bank sentral berbagai negara terkait dengan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global, termasuk potensi resesi, ketegangan geopolitik akibat perang fisik (konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah), maupun dampak dari perang dagang antara AS-Tiongkok, serta kebijakan moneter yang tidak menentu.
Itu sebabnya, Bank Rakyat Tiongkok (People’s Bank of China/PBOC) menambah cadangan emasnya secara konsisten untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Proyeksi Harga Emas
Lonjakan pembelian emas oleh bank sentral memengaruhi harga emas di pasar global. Pada April 2025, harga emas dunia tercatat mencapai rekor tertinggi pada 3.245 dolar AS per troy ounce, karena permintaan yang tinggi dari bank sentral dan investor.
Pengamat ekonomi dan pasar modal, Edhi Pranasidhi, mengatakan jika nafsu beli emas terus tinggi, harga emas diproyeksikan terus meningkat.
Berikut proyeksi harga emas dunia di tahun ini:
– Level.3.357: Proyeksi resistance berikutnya berdasarkan ekstensi Fibonacci 161,8% dari tren naik 2024-2025.
– Level 3.720: Target jangka panjang yang diprediksi beberapa analis untuk akhir 2025.
Edhi menyampaikan, secara historis, koreksi harga emas biasanya terjadi pada bulan Juni, September, dan Oktober (probabilitas 60-88% berdasarkan data 10 tahun terakhir).
“Ada kemungkinan pada Mei 2025 menjadi awal konsolidasi harga emas, dengan potensi penurunan lebih signifikan pada September 2025,” tutur Edhi. (jea)