BRIEF.ID – Menteri Agama (Menag) Nazarudin Umar mengatakan, peristiwa ambruknya bangunan di Pesantren Al Khoziny menjadi pelajaran berharga agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Bagi kita ini suatu pelajaran. Kita akan mencoba mengeliminasi, jangan lagi ada peristiwa seperti ini yang terjadi di tempat lain,” kata Menag saat meninjau penanganan korban di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (29/9/2025).
Salah satu bangunan di Pesantren Al-Khoziny ambruk, pada 29 September 2025, saat digunakan ibadah salat Ashar.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, hingga Selasa (29/9/2025) pukul 11.00 WIB, tercatat ada 100 korban, terdiri atas 26 pasien rawat inap, 70 pasien telah pulang, 3 meninggal dunia, dan 1 pasien dirujuk. Proses evakuasi masih berlangsung dengan dukungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.
Menag mengatakan akan menciptakan suatu ketentuan khusus bahwa pembangunan pondok pesantren dan madrasah dan apapun juga, sebaiknya kita mengindahkan peraturan yang berlaku sebagaimana yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pembangunan,” pesan Menag.
Sebagai langkah antisipasi, Menag akan menggelar pertemuan dengan para pihak terkait, khususnya pakar di bidang pembangunan untuk merumuskan kebijakan yang bisa dijadikan panduan bersama bagi lembaga pendidikan agama dan keagamaan saat akan membangun gedung atau lainnya.
“Tekad kami jangan lagi ada peristiwa yang sama terjadi di masa yang akan datang. Sesegera mungkin (kami) akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait karena kami bukan ahli bangunan. Nanti kami akan bekerja sama dengan pihak terkait,” tandasnya.(nov)