BRIEF.ID – Rasa senang dan gembira terpancar dari wajah Asih dan Sukilawati selama mengikuti sosialisasi deteksi dini kanker payudara, pada acara Bakti Sosial (Baksos) PYC – YKPI di Gedung PYC, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Baksos digelar Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) untuk mengedukasi para perempuan pekerja tentang pentingnya menjaga kesehatan payudara.
Asih dan Sukilawati adalah bagian dari para peserta Baksos. Selain kedua perempuan itu, ada juga petugas PPSU dari Kelurahan Kramat Pela dan Kelurahan Melawai. Selain itu ada juga karyawan TransJakarta dan Satuan Pengamanan (Satpam) di lingkungan PYC.
Asih dan Sukilawati yang sehari-hari bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Gunung mengaku tidak menyangka diundang Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) untuk mengikuti kegiatan sangat penting itu.
“Saya merasa sangat senang dan bersyukur bisa mengikuti sosialisasi deteksi dini kanker payudara,” kata Asih.
Ia mengatakan Baksos yang diselenggarakan PYC dan YKPI benar-benar membuka wawasan tentang pentingnya menjaga kesehatan, khususnya dalam mendeteksi secara dini gejala kanker payudara.
Hal senada juga diungkapkan Sukilawati. Ia mengaku materi yang disampaikan sangat informatif dan mudah dipahami, ditambah lagi suasana yang hangat membuatnya merasa nyaman untuk bertanya dan berdiskusi.
“Yang paling membuat saya gembira adalah saat diajarkan cara melakukan pemeriksaan mandiri (SADARI). Sekarang saya jadi lebih percaya diri dan merasa lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri,” kata Sukilawati.
Perempuan yang telah 10 tahun bekerja sebagai PPSU mengatakan, sosialisasi ini sangat bermanfaat.
“Saya berharap lebih banyak perempuan bisa mengikutinya. Nanti, saya pulang dengan hati yang ringan, dapat pengetahuan, dan bahagia karena sudah melakukan langkah kecil yang berarti untuk kesehatan saya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Filda Yusgiantoro PhD mengaku gembira dapat memberikan edukasi kepada para petugas PPSU, TransJakarta, dan Satpam.
“Tugas kami memberikan akses dan kesempatan bagi perempuan tangguh mendapatkan layanan kesehatan gratis. Saya kagum mereka sangat gigih bekerja dan mempedulikan kesehatan,” jelas Filda.
Ia mengungkapkan bahwa kanker payudara menjadi ancaman serius bagi kaum perempuan di Indonesia.
“Kanker payudara ancaman serius bagi kaum perempuan. Kita jangan pernah bosan mengedukasi kaum perempuan agar konsisten memeriksa kesehatan mengingat kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian di Indonesia,” jelas Filda.
Filda mengatakan, banyak perempuan pekerja yang minim akses pada fasilitas kesehatan sehingga banyak yang terdiagnosis penyakitnya disaat berada di stadium lanjut (stadium III atau IV).
Mengutip data Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2022, Indonesia mencatat 66.271 kasus baru kanker payudara, sehingga menjadikannya jenis kanker paling umum di negeri ini dengan proporsi 16,2% dari total kasus kanker baru.
Angka kematian akibat kanker payudara pada tahun 2022 mencapai 22.598 jiwa. Selain itu, terdapat 209.748 kasus prevalensi 5 tahun, yang menunjukkan jumlah penderita yang masih hidup dalam lima tahun setelah diagnosis .
Kanker payudara juga menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada perempuan di Indonesia, dengan angka kematian sebesar 14,4 per 100.000 penduduk perempuan per tahun. (nov)