Asing Beralih dari Saham ke Surat Utang, Harga Obligasi Korporasi Melonjak

BRIEF.ID – Kondisi ekonomi global yang berada dalam ketidakpastian, dan tren suku bunga yang cenderung stabil, membuat instrumen pendapatan tetap, yakni obligasi, menjadi lebih menarik dibandingkan saham.

Hal itu, terlihat dari pergerseran minat investor asing yang lebih tertarik membeli obligasi, baik yang diterbitkan pemerintah maupun korporasi, dibandingkan membeli saham.

Di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 5% hingga perdagangan dihentikan sementara (trading halt) pada 18 Maret 2025, asing terpantau menjual saham, tetapi sebaliknya melakukan pembelian obligasi.

Penarikan modal asing dari pasar saham dan beralih ke pasar surat utang sudah terlihat dari tingginya minat terhadap obligasi korporasi yang diterbitkan dalam dua bulan terakhir.

Itu sebabnya, penghimpunan dana atau
fundraise melalui penerbitan obligasi korporasi pada Januari-Februari 2025 telah mencapai Rp20 triliun. Jumlah tersebut tumbuh hingga 50% dibandingkan periode sama pada 2024.

Melihat pasar obligasi korporasi yang bergairah, Mandiri Sekuritas memperkirakan nilai penerbitan obligasi korporasi dalam rupiah pada tahun ini bisa menembus Rp160 triliun.

Baru-baru ini, Head of Fixed Incomerce Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, mengatakan penerbitan obligasi korporasi yang menembus Rp160 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,11% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp142,72 triliun.

Selain investor asing, lanjutnya, pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi juga didukung oleh investor domestik, terutama dari sektor industri asuransi dan ritel, yang masih aktif membeli obligasi.

Faktor jatuh tempo obligasi yang relatif besar serta kebutuhan refinancing juga turut mendukung penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini.

Selain memborong obligasi yang diterbitkan, investor juga terus membeli obligasi korporasi di pasar surat utang, sehingga harganya terus melonjak, meskipun sejumlah lembaga keuangan global telah menurunkan peringkat investasi Indonesia.

Pada Rabu (26/3/2025), mayoritass obligasi korporasi menunjukkan kenaikan harga, antara lain Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap II Tahun 2020 seri C, Obligasi Berkelanjutan I Oki Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 Seri B, Obliogasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap III Tahun 2024 Seri B, dan Obligasi Berkelanjutan Tahap III Sinar Mas Multiartha Tahap I Tahun 2024

Obligasi Pemerintah

Sementara itu, penerbitan obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN), sangat bergantung dari defisit anggaran, apakah makin melebar atau tidak.

Meski demikian, minat investor terhadap SUN tetap tinggi, terlihat dari reli harga surat utang negara yang terus berlanjut.

Pada perdagangan hari terakhir di pasar domestik, Kamis (27/3/2025), sebelum libur panjang perayaan Idulfitri  sampai 7 April 2025, mayoritas harga SUN terpantau naik, ditandai dengan penurunan tingkat imbal hasil atau yield

Investor terpantau memborong SUN tenor 10Y, sehingga yield-nya turun hingga 6 basis poin (bps) di kisaran 7,067%, disusul SUN tenor 20Y yang terpangkas yield-nya 5 bps bersama tenor 30Y yang juga turun imbal hasilnya sebesar 4,4 bps.

Sedangkan yield SUN tenor pendek, yakni 2Y hanya turun tipis 0,2 bps menjadi 6,734%, dan 5Y turun 2,2 bps menyentuh 6,800%.

Berlanjutnya arus beli investor di pasar surat utang domestik terjadi bahkan ketika harga surat utang favorit global, yakni US Treasury, masih tertekan hingga yield di semua tenor naik. 

Kenaikan yield UST menyempitkan selisih imbal hasil dengan yield SUN menjadi sebesar 268 bps dari angka sebelumnya yang hampir mendekati 300 bps. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Idul Fitri 1446 Hijriah, Puan: Momentum Perkuat Tali Silaturahmi dan Persaudaraan

BRIEF.ID - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh...

Gelar Open House Idul Fitri, Prabowo Undang Mantan Presiden dan Ketum Parpol

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto menggelar Open House di...

“Abrasi” Makna Idul Fitri

BRIEF.ID - Setiap kali Ramadan berlalu, Syawal datang membawa...

Hari Suci Nyepi, Menag: Jadikan Momen Introspeksi Diri dan Jaga Harmoni

BRIEF.ID – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak umat...