BRIEF.ID – PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN mencatat Unit Usaha Syariah (UUS) BTN membukukan kinerja positif menjelang proses akhir spin-off menjadi bank umum syariah (BUS), dengan aset yang bertumbuh 18% year on year (yoy) menjadi Rp65,56 triliun hingga akhir Juni 2025.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui rencana BTN untuk melakukan spin off melalui akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai cangkang BUS. Selain itu, proses restrukturisasi terkait spin off ini juga telah memperoleh persetujuan Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kementerian BUMN dan Danantara Indonesia.
“Aksi korporasi yang menjadi milestone bagi industri perbankan syariah Indonesia ini dapat terwujud atas dukungan pemegang saham, regulator dan masyarakat luas,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita Antara.
Adapun peningkatan aset UUS BTN atau BTN Syariah ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang konsisten. Nilai penyaluran pembiayaan BTN Syariah mencapai Rp48,46 triliun atau meningkat sebesar 17% yoy dibandingkan dengan semester I 2024 yang mencapai Rp41,41 triliun.
Manajemen perseroan menilai, kepercayaan masyarakat juga terus meningkat, sebagaimana terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Penghimpunan DPK BTN Syariah mencapai Rp55,23 triliun pada akhir paruh pertama 2025, tumbuh 19,8% yoy dibandingkan dengan Rp46,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan kinerja positif ini, total laba bersih yang dibukukan BTN Syariah mencapai Rp401 miliar pada akhir Juni 2025. Jumlah itu naik 8,3% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp370 miliar.
Tahap Akhir Spin-Off
BTN Syariah segera memasuki babak baru seiring proses akhir spin-off yang mendekati tahap akhir, dengan perubahan nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) setelah penggabungan dengan BVIS sebagai perusahaan cangkang.Sebelumnya, BTN resmi mengakuisisi 99,99% saham BVIS pada Juni 2025. Sebagai tindak lanjut, BVIS menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Agustus 2025.
RUPSLB tersebut menyepakati perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Syariah Nasional (BSN). Dengan perubahan nama ini, maka BTN Syariah setelah menjadi BUS juga berubah nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Selain itu, RUPSLB BVIS juga telah menyetujui susunan direksi baru di mana Alex Sofjan Noor ditunjuk untuk mengisi jabatan Direktur Utama. (lsw)