BRIEF.ID – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, keputusan pemerintah melarang bahan mentah (raw material) produk-produk tambang seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah menenangkan dan memberikan kejelasan bagi pelaku usaha.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai kesempatan menyatakan bahwa hilirisasi industri pertambangan menjadi kunci kemajuan perekonomian nasional. Kebijakan hilirisasi yang diberlakukan pemerintah untuk meningkatkan kontribusi bagi pemasukan negara melalui pajak ekspor, royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen.
“Hilirisasi membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Industri hilir sebagai turunan dari larangan ekspor tersebut akan muncul dan memberikan nilai tambah yang besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Arsjad dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah itu juga semakin memperkuat pesan hilirisasi kepada semua pihak, khususnya bagi investor domestik dan asing terkait arah perubahan strategi bisnis dan industri di Tanah Air.
Disebutkan, pesan kuat hilirisasi yang disampaikan pemerintah, juga berdampak positif bagi pelaku usaha maupun investor domestik maupun asing untuk tidak ragu-ragu mengarahkan transformasi bisnis sesuai kebijakan pemerintah.
“Kami mengapresiasi ketegasan pemerintah terkait larangan ekspor komoditas utama tambang. Hal ini memberikan dampak kejelasan terkait industri hilirisasi di dalam negeri. Pelaku usaha dan investor ancang-ancang untuk mendukung kebijakan pemerintah itu dengan menghadirkan industri turunan,” ujar Arsjad.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan rencana pemerintah menyetop ekspor bijih tembaga pada pertengahan 2023. Arsjad berharap hilirisasi tembaga yang digaungkan pemerintah disertai peta jalan industri penyerapnya.
Arsjad menambahkan, adanya larangan ekspor komoditas utama tambang, pemerintah dan pelaku usaha dapat duduk bersama untuk menginisiasi terciptanya industri turunan baru, yang dapat menyerap bahan baku itu. Selama ini, bahan mentah dan bahan baku tambang diekspor ke luar negeri, sedangkan industri di dalam negeri belum maksimal menyerap bahan baku tersebut.
Namun, kondisi itu jangan sampai menyurutkan langkah pemerintah tarik ulur terkait kebijakan tersebut. Industri turunan, seperti industri kendaraan listrik, sangat bergantung pada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
“Konsistensi pemerintah bakal akan melahirkan industri turunan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kebijakan tersebut jangan sampai kendur,” kata Arsjad.
No Comments