BRIEF.ID – Sebagai pemegang mandat Keketuaan ASEAN 2023 dan dipercaya menyelenggarakan ASEAN Business Advisory Council (BAC), Indonesia bakal meninggalkan lima legasi atau warisan utama yang diyakini bakal mengantar negara-negara ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi di selatan global.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, ASEAN saat ini tidak lagi dipandang sebagai kekuatan regional yang berada di sela-sela pembangunan ekonomi global. Sebaliknya, ASEAN tumbuh sebagai basis masa depan untuk produksi dan konsumsi global, serta berpotensi berkembang pesat sebagai kawasan ekonomi raksasa.
Pertumbuhan ekonomi di ASEAN kini bergerak positif dengan PDB kelima terbesar di dunia, sebagai pengekspor keempat terbesar, mempertahankan sikap non blok dan netralitas di tengah memanasnya situasi di Indo Pasifik, dan komitmen negara-negara ASEAN terhadap target iklim global.
“Untuk menjadi episentrum global tersebut, syarat mutlaknya adalah adopsi inovasi digital yang menjamin pemerataan dan efisiensi, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan berbasis energi bersih, dan praktik inklusivitas yang tidak dapat diabaikan,” ujar Arsjad dalam keterangannya, Kamis (19/1/2023).
Arsjad menambahkan telah mempersiapkan lima warisan utama pada gelaran ASEAN BAC nantinya. Kelima warisan itu berkaitan erat dengan misi Indonesia untuk membawa ASEAN bertumbuh secara inovatif, inklusif, dan kolaboratif.
Kelima warisan itu, antara lain menetapkan kode QR ASEAN yang mengintegrasikan dan mengonsolidasikan pembayaran lintas batas melalui platform bersama, membangun platform P2P Lending yang mampu menjangkau secara merata dan adil semua penduduk ASEAN, Wiki Enterpreneur sebagai perpanjangan dari B20 dengan memperluas program unggulan ke komunitas ASEAN, repositori pengetahuan, dan platform berbagi praktik terbaik yang didedikasikan untuk membantu UMKM naik kelas.
Warisan lainnya adalah ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Exellence yang bertujuan memberikan bantuan kepada sektor swasta dalam dekarbonisasi untuk mencapai tujuan Net Zero Emission (NZE) dan mempercepat kolaborasi global pada inisiatif NZE tersebut.
Arsjad menegaskan, pihaknya mengusulkan agar UMKM menjadi penerima manfaat dari kelima program warisan tersebut. Hal ini dilandasi kenyataan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di kawasan ASEAN.
Pasalnya, UMKM mengambil porsi terbesar dalam komposisi pelaku usaha, menyerap lebih dari 88% tenaga kerja, dan berkontribusi terhadap PDB kawasan ASEAN sebesar 44%. “Merekalah pihak yang tepat merasakan dampak dari kegiatan ekonomi di kawasan ASEAN,” kata dia.
No Comments