BRIEF.ID – Aksi profit taking diperkirakan akan berlanjut sehingga akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/10/2025). IHSG diperkirakan berpotensi konsolidasi pada rentang 8.000-8.250. Hal ini menunujukkan bahwa investor wajib waspada jika IHSG kembali koreksi di bawah level 8.000.
Mengutip laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Kamis (9/10/2025), IHSG akan bergerak di level resistance 8.250, pivot 8.100, dan support 8.000.
Disebutkan, IHSG ditutup melemah di level 8.166, 03 atau turun 0,04% pada perdagangan Rabu (8/10/2025 setelah sempat mencapai level intraday tertinggi baru di 8.224.
Namun, IHSG bergerak melemah dan sempat menyentuh level terendah di 8.044 pada perdagangan saat itu. Koreksi IHSG disinyalir akibat profit taking pada beberapa saham konglomerasi yang telah mendorong penguatan indeks selama dua hari perdagangan sebelumnya, yang sempat memicu terjadinya panic selling.
Faktor negatif juga berasal dari Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia bulan September yang turun pada level 115 dari 117,2 di Agustus 2025, yang merupakan level terendah sejak April 2022.
Pada perdagangan Kamis (9/10/2025), investor akan mencermati data penjualan ritel domestik bulan Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh melambat menjadi 3,9% YoY dari 4,7% YoY di Juli 2025. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana akan kembali menarik dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) senilai Rp 70 triliun. Dana itu akan ditempatkan sebagian di Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti Bank Jakarta dan Bank Jatim dengan kisaran nilai Rp10-20 triliun.
Secara teknikal, investor wajib waspadai potensi Bearish Divergence antara IHSG dan MACD. Garis A/D menunjukkan adanya tekanan distribusi atau aksi profit taking.
Namun IHSG masih mampu bertahan di atas level MA5 dan MA20, yang mengindikasikan belum terjadi pembalikan tren secara keseluruhan. Bolinger Bands yang mulai menyempit, mengindikasikan potensi ada pergerakan besar ke depannya. Saham yang direkomendasikan, PANI, EMTK, INCO, ESSA, dan ADRO. (nov)