BRIEF.ID – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat idAA – dengan prospek stabil pada PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN). Pemeringkatan ini mencerminkan posisi pasar yang kuat di sektor energi terbarukan serta dukungan pendapatan dan kebijakan pemerintah.
Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat dan risiko geologi. Peringkat dapat meningkat jika BREN mampu menambah kapasitas terpasang, menjaga kinerja operasional aset, serta memperbaiki profil keuangan melalui pengurangan utang dan peningkatan arus kas.
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba sebesar US$ 11,3 juta (Rp180,8 miliar) pada Semester I-2025, turun 20% dibandingkan periode sama tahun lalu akibat divestasi saham ke anak usaha PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Divestasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi memperkuat struktur keuangan, mendukung ekspansi berkelanjutan, dan memberikan fleksibilitas pendanaan proyek masa depan, sekaligus membuka peluang bagi RATU untuk tumbuh lebih mandiri.
PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) menjalin kemitraan eksklusif dengan perusahaan AS, Apolpo, untuk mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCUS) di Indonesia. Dalam kerja sama ini, Xolare akan mewakili Apolpo dalam merancang dan mengimplementasikan inisiatif CCUS guna mendukung dekarbonisasi sektor manufaktur dan energi.
Apolpo menilai Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat CCUSdi Asia Tenggara, seiring arah kebijakan dan pasar karbon yang menjanjikan.
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat kinerja operasional yangsolid selama Januari–Juni 2025 dengan membongkar muat 534.604 unit kendaraan, naik10,9% dari tahun lalu, didorong oleh peningkatan arus kargo ekspor-impor, termasuk kendaraan CBU berbasis EV dari merek seperti BYD dan Vinfast.
Transformasi layoutlapangan, digitalisasi sistem operasi, dan strategi operasional menjadi kunci peningkatan efisiensi dan akurasi layanan. IPCC optimistis capaian ini akan terus berlanjut di Semester II berkat berbagai inisiatif strategis yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.•
PT Avia Avian Tbk (AVIA) melalui anak usahanya, PT Tirtakencana Tatawarna,menargetkan pembukaan 6 pusat distribusi baru pada 2025 guna memperkuat jaringan distribusi nasional, termasuk dua yang telah dibuka di Tangerang Selatan dan Malang pada Agustus 2025.
Ekspansi ini bertujuan meningkatkan kecepatan layanan dan ketersediaan barang, terutama di wilayah tier 2 yang belum terjangkau, dengan target total 145 pusat distribusi di seluruh Indonesia.
PT Telkom Indonesia (TLKM) merevisi proyeksi pendapatan 2025 menjadi stagnan akibat kinerja melemah di Semester I-2025, dengan penyesuaian target margin EBITDA dari 50–52% menjadi 50%, sedikit di atas realisasi Semester I sebesar 49,5%. Untuk mencapai target baru, Telkom perlu meraih pendapatan Rp 77 triliun pada paruh kedua 2025, atau naik5,4% dari semester sebelumnya.
Meski demikian, analis menilai target ini masih realistis karena adanya katalis positif yang dapat mendorong perbaikan kinerja TLKM ke depan.
PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) menjual aset tetap berupa gudang seluas 362 m² di Surabaya, Jawa Timur senilai Rp 4,1 miliar, dengan keuntungan sekitar Rp 300 juta yang akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain pada laporan keuangan Kuartal III-2025.
Direktur Utama KRYA, Hok Gwan alias Dharmo Budiono, menyatakan bahwa dana hasil penjualan akan digunakan untuk mendukung modal kerja perseroan. (nov)