Aksi Korporasi Emiten

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Rabu (6/8/2025) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 9,24 poin atau 0.12% menuju level 7.505,95. Kalangan  analis memprediksi akan terjadi aksi profit taking setelah beberapa hari lalu mengalami penguatan cukup signifikan.

Di sisi lain, sejumlah emiten akan melakukan aksi korporasi untuk memperbaiki kondisi keuangan dan memperkuat posisi harga saham.

Emiten yang akan melakukan aksi korporasi, di antaranya PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), yang menyuntikkan modal sebesar Rp 22,1 miliar atau setara 2% saham ke PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (AJGI) melalui mekanisme  jual beli saham dengan PT Puncak Nusantara, tanpa mengubah pengendalian perusahaan.

Transaksi yang masih menunggu persetujuan OJK ini tidak tergolong material karena nilainya di bawah 20% dari ekuitas, dan Generali Asia N.V. tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 98%.

Dikutip dari kajian D’Origin, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat laba Rp 180,8 miliar pada Semester I-2025, turun 20% dibanding tahun sebelumnya akibat divestasi saham ke anak usaha, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang IPO awal 2025. Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menyebut langkah ini sebagai strategi memperkuat struktur keuangan dan mendukung ekspansi berkelanjutan.

PT Pulau Subur Tbk (PTPS) membagikan dividen tunai interim sebesar Rp 6,5 miliaratau Rp3 per saham untuk tahun buku 2025, berdasarkan keputusan direksi yang disetujui dewan komisaris pada 4 Agustus 2025. Dividen akan dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada 15 Agustus 2025, dengan dasar laba bersih per 30 Juni 2025 sebesar Rp15,5 miliar, saldo laba ditahan Rp58,70 miliar, dan total ekuitas Rp 192,4 miliar.

PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) mencatat laba bersih sebesar Rp1,42 miliar pada semester I-2025, tumbuh 33,8% secara tahunan seiring peningkatan laba per sahamdari Rp 0,33 menjadi Rp0,44. Pendapatan bersih naik 37,69% menjadi Rp 71,57 miliar, masih didominasi oleh penjualan produk pupuk pertanian seperti NPK Granul, NPK Briket, dan Mikro.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat pemulihan kinerja pada kuartal II-2025 berkat peningkatan penjualan herbal, meski secara tahunan penjualan semester I turun 3,5% menjadi Rp 1,83 triliun dan laba bersih melemah tipis ke Rp600 miliar.

Margin laba bersih naik menjadi 32%, didukung laba operasional Rp746 miliar dengan margin41% hasil strategi pemasaran yang menyasar milenial dan Gen Z. Ekspor tumbuh 17% dan kontribusinya naik dari 7% menjadi 10%, menjadikan ekspansi internasional sebagai pilar utama pertumbuhan jangka panjang.

PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), anak usaha Kalbe Farma, mencatat laba bersih Rp393 miliar pada semester I-2025, tumbuh 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya, didukung penjualan bersih Rp16,1 triliun yang naik 2,9%.

Kinerja ditopang oleh tujuh divisi logistik, dengan Divisi Barang Konsumsi sebagai penyumbang terbesar meskiturun 2%, disusul Divisi Obat Resep Dokter yang berkontribusi 34,52% terhadap total penjualan.

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) membukukan laba bersih Rp200,33 miliar pada Semester I-2025, naik dari Rp173,06 miliar tahun sebelumnya, didorong peningkatan penjualan bersih menjadi Rp7,42 triliun.

Direktur Utama MDLA, Krestijanto Pandji, menyebut pencapaian ini sebagai hasil strategi integrasi bisnis anak usaha di bidang distribusi,pemasaran, manufaktur, dan digitalisasi layanan kesehatan, sekaligus mencerminkan keberhasilan manajemen dalam menjaga efisiensi dan meningkatkan profitabilitas.

PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mencatat lonjakan laba bersih 129,4% menjadi Rp7,3 miliar pada Semester I-2025, didorong fokus pada profitabilitas dan efisiensi operasional.

Pendapatan naik 18,3% menjadi Rp104 miliar, dengan segmen B2B Financial Service berkontribusi 54,2% dan B2B2E melalui platform Employee Super App sebesar45,8%. CEO Jun Waide menyebut capaian ini sebagai bukti keberhasilan strategi berbasis teknologi dan profit di tengah tantangan ekonomi global.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah menyelesaikan pengiriman 276 batang Spun Pile untuk proyek Open Access Kilang Pertamina RU VII Kasim di Sorong, Papua, hasil kerja sama operasi antara PT Hutama Karya dan PT Gerbang Sarana Baja. Pengiriman dilakukan dari pabrik Prambon menggunakan kapal tongkang, sebagai bagian dari kontribusi WSBP dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi di kawasan timur Indonesia. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Rawan Profit Taking, Saham Perbankan dan Konsumsi Jadi Sasaran

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Fluktuatif, Pelaku Pasar Lancarkan Tekanan Jual Obligasi Pemerintah

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah bergerak fluktuatif pada...

Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1.950.000 per Gram, Investor Tarik Cuan

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero)...

Harga Emas Dunia Terus Melambung, The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga 2 Kali Hingga Akhir Tahun

BRIEF.ID - Harga emas dunia terus melambung seiring ekspetasi...