BRIEF.ID –Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya di lingkungan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Brodjonegoro menyatakan, proses rekrutmen JPT Madya akan dibuka, pada akhir tahun ini.
“Kami akan segera mengumumkan seleksi terbuka empat jabatan madya sebelum akhir tahun ini, mengingat posisi birokat di IKN sangat strategis dan harus dilaksanakan dalam tempo yang relatif cepat,” kata Bambang di Jakarta, pada Rabu (21/12/2022).
Ia mengatakan, empat posisi JPT IKN yang akan diisi adalah Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, serta Deputi Bidang Sarana dan Prasarana.
Dikatakan, sebelum akhir tahun ini Pansel akan menggelar pertemuan dengan Kepala dan Wakil Kepala Otorita untuk membahas proses perekrutan.
“Rencananya pada minggu ini, kita akan mengadakan rapat pertama, yang terdiri atas tim lengkap. Kami akan mendengarkan apa yang menjadi aspirasi Kepala maupun Wakil Kepala Otorita IKN,” jelas mantan Menteri Keuangan itu.
Meski skenarionya masih dalam proses, Bambang menyatakan, perekrutan pejabat IKN akan dilakukan secara terbuka dan berlaku bagi non ASN.
“Kami memberi kesempatan kepada siapapun untuk mengisi empat posisi tersebut,” ujar dia
Pertimbangannya, lanjut dia, para calon pemimpin IKN wajib memiliki kepekaan pada kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Bahkan bisa mewujudkan impian agar IKN menjadi kota yang bisa diandalkan di dunia seiring rencana pemerintah memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur dan aparatur sipil negara (ASN) bakal menjadi penghuni pertama di kota itu.
“Kita belum putuskan, tapi kalau preferensi saya, berpengalaman cukup lama di pemerintah, akan lebih baik terbuka, karena bukannya kita tidak memperhatikan potensi yang ada di birokrasi,” jelasnya.
Selain itu, kriteria lainnya para calon yang akan mengisi empat posisi Jabatan Pimpinan Tinggi IKN harus memiliki kemampuan manajerial, bisa membangun hubungan yang baik dengan semua stakeholder baik pemerintah pusat dan daerah. Kemudian memiliki rekam jejak sesuai dengan posisi yang dibutuhkan hingga berintegritas tinggi.
“Saya yakni di antara putra-putri terbaik bangsa, pasti ada yang bisa memenuhi kriterianya,” kata Bambang.
Secara terpisah, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Badan Otorita IKN , Ali Berawi mengatakan pembangunan IKN bakal menjadi kota cerdas yang mengadopsi teknologi digital untuk menunjang kehidupan masyarakat.
“Jadi kota cerdas itu adalah pemanfaatan teknologi yang diterapkan mulai dari perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan kota, sehingga ada efisiensi yang bisa dicapai,” kata dia.
Buku saku panduan implementasi (one map policy) yang disusun Badan Otorita IKN Nusantara, sudah dirancang pengembangan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) berdasarkan skala populasi.
Adapun pembagian skala populasi dilakukan dari tingkatan yang rendah ke yang lebih tinggi. Pertama setara RW (rukun warga) yang terdiri atas 2.500 penduduk. Kemudian, skala pelayanan setara kelurahan dengan jumah populasi mencapai 30.000.
Selanjutnya, skala pelayanan setara kecamatan dengan jumlah populasi 120.000, dan skala pelayanan setara kota, provinsi, dan nasional dengan jumlah populasi lebih dari 120.000 penduduk.
Adapun fasum dan fasos yang tersedia untuk skala RW seperti Pos Keamanan, pusat pembangkit sumber daya, pusat pengelola sampah, balai berkumpul, perpustakaan umum, dan tempat parkir umum. Sedangkan fasum terdiri dari taman bermain skala RW, tempat beribadatan skala RW, toko dan ruko, posyandu, taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Waktu tempuh menuju fasilitas itu hanya lima menit berjalan kaki.
No Comments