BRIEF.ID – Soliditas internal Partai Golkar diuji, seiring pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum dan munculnya wacana agar digelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Dorongan Munaslub disebut-sebut imbas dari manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang menggalang dukungan dari sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Partai Golkar.
Lobi-lobi dilakukan Airlangga sejak Juni 2024, bertujuan agar dia kembali terpilih sebagai ketua umum partai berlambang beringin itu, pada periode berikutnya melalui musyawarah nasional (Munas).
Di sisi lain, Airlangga membantah akan adanya agenda Munaslub. Ia memastikan bahwa Partai Golkar tetap menggelar Munas pada Desember 2024.
Tiga Kelompok
Wacana Munaslub Partai Golkar dikabarkan dihembuskan oleh tiga kelompok. Hal ini diungkap oleh Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam. Namun, Ridwan enggan membeberkan kelompok yang dimaksud, apakah berasal dari internal atau eksternal Partai Golkar. Ia juga mengklaim tidak terlibat dalam pihak-pihak yang menginginkan Munaslub.
“Saya tidak perlu sebutkan, tapi ada tiga kelompok yang sedang bekerja (untuk mewujudkan Munaslub),” ujar Ridwan.
Ridwan menyebut gejolak tersebut sebagai hal normal dan wajar dalam partai politik, termasuk Golkar. Selain itu, Ridwan menyatakan, bergulirnya wacana Munaslub merupakan imbas manuver Airlangga. Akibatnya, iklim di internal Partai Golkar menjadi memanas menjelang Munas.
“AH (Airlangga Hartarto) yang menggalang DPD-DPD (Golkar) lebih awal sejak Juni yang lalu sehingga membuat suasana menjadi menghangat. Kalau ada calon-calon lain ikut menggalang (munaslub), ini dampak AH yang memulai,” kata Ridwan dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/8/2024).
No Comments