BRIEF.ID – Khotbah Idul Fitri 1445 Hijriah di Diamond Venue, Punchbowl, Sydney, Australia yang disampaikan Ustad Rahmawan Oktavianto, membahas mengenai puasa yang dapat membentuk pribadi takwa.
Ustad Rahmawan melalui keterangan resmi KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Kamis (11/4/2024), menyebutkan bahwa umat Muslim diwajibkan berpuasa oleh Allah SWT dengan tujuan utama ketakwaan yang tidak hanya terlihat oleh kasat mata, namun ketakwaan dari hati.
“Ketakwaan yang sesungguhnya adalah ketakwaan yang tidak hanya terlihat oleh mata, namun juga dari dalam hati dan batin” katanya.
Rahmawan menyatakan, ketakwaan haruslah dimiliki selama hidup di dunia dengan menjalankan perintah Allah dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW serta menjauhi setiap apa yang dilarang. Ia menuturkan banyak orang berpuasa, namun tidak membekas sehingga takwa tersebut belum dicapainya.
“Tanda-tanda ketidaktakwaan pada diri seseorang dapat terlihat dari lisan yang tidak benar, munafik dan ingkar janji. Allah menghendaki kita bertakwa tidaklah karena Allah bermaksud mengambil keuntungan dari kita, tapi semata mata karena Allah menyayangi kita, Allah ingin memberikan apa yang menjadi permintaan dan keinginan kita,” tuturnya.
Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana yang turut hadir pada Salat Ied menyampaikan bahwa sesungguhnya makna Idul Fitri melampaui dari sekadar kembalinya kepada kebersihan spiritual, tapi menandai kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalani ibadah puasa Ramadan.
Selama puasa Ramadan, umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang dilarang dari fajar hingga terbenam matahari. Oleh karena itu, perayaan Idul Fitri bukan hanya tentang kegembiraan, juga tentang refleksi mendalam akan perjalanan spiritual yang telah dilalui.
“Idul Fitri tidak hanya sebatas kemenangan dan kegembiraan, tapi sebuah refleksi mendalam perjalanan spiritual” ucapnya.
Lebih jauh Vedi menyampaikan rasa bangganya terhadap komunitas dan diaspora Muslim Indonesia di Sydney karena akhlak dan perilaku yang telah ditunjukkan oleh komunitas dan diaspora Muslim Indonesia di Australia khususnya New South Wales.
“Semuanya telah memberikan citra dan warna tersendiri bagi komunitas lainnya. Dan ini tentunya dapat terus kita pupuk dalam menjalani kehidupan kita di tengah kehidupan multikultural di Australia” katanya. (Antara)
No Comments