Menperin Imbau Masyarakat Waspadai Membanjirnya Produk Halal Asing

July 27, 2023

BRIEF.ID – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengimbau masyarakat untuk mewaspadai membanjirnya produk-produk halal negara lain di pasar Indonesia. Disebutkan,  Indonesia menjadi konsumen produk halal tertinggi di dunia, dengan proyeksi jumlah konsumsi mencapai US$ 281,6 miliar  pada tahun 2025 karena sebanyak 241,7 juta (berdasarkan data per 2022) atau 87% penduduknya yang beragama Islam.

“Indonesia saat ini menjadi konsumen produk halal terbesar. Tentu, karena kita negara dengan populasi beragama Islam terbesar, mencapai 241 juta penduduk. Dalam data tersebut, tercatat konsumsi masyarakat muslim Indonesia mencapai US$ 184 miliar. Dan, pada tahun 2025 diproyeksi konsumsi masyarakat muslim Indonesia meningkat jadi US$ 281,6 miliar. Ini luar biasa,” kata Menperin pada  Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Ia mengatakan, masih ada potensi yang lebih besar lagi di pasar global. Sayangnya, meski menjadi salah satu negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia masih sedikit tertinggal dalam produksi produk halal dunia, bahkan dari negara yang mayoritas penduduknya non muslim.

“Kalau tidak salah, Indonesia walaupun memiliki penduduk agama Islam terbesar tapi dalam konteks memproduksi produk halal, masih sedikit ketinggalan dari negara lain seperti Turki.

Bahkan, ada negara yang penduduknya sebagian besar non muslim,  memproduksi beberapa produk halal jauh lebih banyak, jauh lebih daripada Indonesia. Ini  tantangan  bagi kita,” katanya.

Di balik tantangan itu,  Menperin meyakini ada peluang yang bisa diambil oleh industri dalam negeri. Indonesia, lanjutnya, perlu terus mempersiapkan diri dari sisi produksi produk halal.

“Yang tidak terbantahkan adalah kebutuhan dari produk-produk halal baik global maupun domestik sangat sangat besar. Oleh sebab itu, kita harus terus menerus mempersiapkan diri karena kita juga harus siap bahwa Indonesia dilihat oleh negara-negara lain yang memproduksi produk-produk halalnya sebagai pasar,” katanya.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia perlu mengakselerasi pertumbuhan produk-produk halal dalam negeri agar bisa memenuhi kebutuhan domestik, mengurangi impor juga mengisi permintaan pasar global.

Ia juga mengajak para pelaku usaha dan industri untuk bisa terpanggil dan antusias untuk mulai memproduksi produk-produk halal. Demikian pula bagi pelaku usaha yang telah memproduksi produk halal diminta untuk bisa segera melakukan ekspansi. Hal itu perlu dilakukan untuk menahan produk halal negara lain membanjiri Tanah Air.

“Karena market-nya yang besar itu maka Indonesia menjadi sasaran produsen-produsen halal dari negara lain. Itu harus kita cermati sehingga Indonesia harus mengakselerasi agar produk dalam negeri siap mengisi  pasar domestik serta mengurangi impor dari negara lain. Juga  untuk mengisi pasar produk halal global yang juga cukup besar,” katanya.

No Comments

    Leave a Reply