BRIEF,ID – Menjelang berakhirnya tahun 2022, sedikitnya ada empat perusahaan yang telah mengkonfirmasikan untuk menjadi emiten Bursa Efek Indonesia (BEI).
BRIEF,ID – Menjelang berakhirnya tahun 2022, sedikitnya ada empat perusahaan yang telah mengkonfirmasikan untuk menjadi emiten Bursa Efek Indonesia (BEI). Keempat perusahaan yang kini aktif memulai rangkaian bookbuilding atau penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) terdiri atas PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) atau Elcorps, PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), dan PT Puri Sentul Permai Tbk (LDTN). Mereka mengincar dana Initial Public Offering sebesar Rp 453 miliar.
Zatta membidik dana IPO sebesar Rp 221 miliar, Tecno9 Rp 38,8, Triasmitra Rp 153 milliar,dan Puri Sentul Rp 40 miliar.
Yuk kita simak keempat calon emiten BEI itu.
1. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) atau Elcorps
ZATA atau Elcorps akan IPO sebanyak-banyaknya 1,7 miliar lembar saham atau 20,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominalnya Rp 50 per lembar saham.
Elcorps menawarkan ke publik di kisaran harga Rp 100-130 setiap saham. Jumlah seluruh nilai IPO ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 221 miliar.
Pemegang saham ZATA sebelum IPO terdiri atas PT Lembur Sadaya Investama 91,2%, Elidawati 5,7%, Sukaesih 1,3%, Henda Roshenda Noor 0,9%, dan Eva Hanura Luziani 0,9%. Perseroan didirikan pada tahun 2012 oleh Elidawati, Sukaesih, Henda Roshenda Noor, dan Eva Hanura Luziani di Kota Bandung, Jawa Barat. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas.
2. PT Techno9 Indonesia Tbk
Techno9 Indonesia akan menerbitkan maksimal 432 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 10. Nilai itu setara dengan 20,03% dari modal dan disetor perusahaan setelah IPO.
Calon emiten yang bakal menggunakan kode saham NINE ini mematok harga IPO di rentang Rp 70 – Rp 90 per saham sehingga berpotensi mengantongi dana maksimal Rp 38,88 miliar.
Techno9 berencana menggunakan dana segar dari IPO untuk modal kerja sebesar 52,66%, termasuk pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor.
Techno9 juga akan menggunakan sekitar 32,09% dana IPO untuk pembukaan 19 service point beserta sarana pendukungnya yang di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Calon emiten akan menggunakan sekitar 5,25% dana IPO untuk membeli gudang penyimpanan atau ruang stok barang serta sebagai ruang penunjang operasional. Terkait hal ini Techno9 masih pada tahap penjajakan lokasi.
3. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)
Perusahaan infrastruktur jaringan telekomunikasi, PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) siap melaksanakan penawaran umum perdana sebanyak-banyaknya 426,2 juta saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dan ditawarkan kepada publik di kisaran harga Rp 246-360 per saham. Oleh karenanya, dana yang bisa diraih dari aksi ini antara Rp 104,84 miliar hingga Rp 153,43 miliar. Penjamin pelaksana emisi efeknya adalah Shinhan Sekuritas Indonesia.
4. PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN)
PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) yang dikenal sebagai pemilik Kedaton 8 Hotel akan melakukan IPO sebanyak-banyaknya 250 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan nilai nominal Rp 25, ditawarkan kepada masyarakat pada kisaran harga Rp 140-160 per saham. Dana yang berpotensi diraih dari aksi ini antara Rp 35-40 miliar. Penjamin pelaksana emisi efeknya adalah Victoria Sekuritas Indonesia.
Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sekitar 86,56% untuk pengembangan usaha dalam bentuk pembangunan 5 outlets K8 Xpress Hotel baru yang akan dibangun di rest area yang berbeda yang rencananya masing-masing akan memiliki sekitar 12 kamar dan dilengkapi sampai dengan 2 fasilitas ruang meeting di antaranya di rest area Tol Cipali dan Tol Semarang-Solo.
Status kepemilikan tanah atas seluruh Kedaton 8 Xpress Hotel baru adalah milik lessor sedangkan bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut merupakan aset tetap dari perseroan sampai dengan perjanjian sewa atau bagi hasil selesai dan berakhir.
No Comments