BRIEF.ID – Indonesia menempati peringkat pertama negara dengan jumlah orang dewasa terbanyak yang mengakses internet melalui telepon genggam atau handphone (HP).
Laporan Digital 2025 Global Overview Report mencatat sebanyak 98,7% orang dewasa di Indonesia dengan rentang usia 18-64 tahun mengakses internet melalui HP.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata penduduk global, yang mengakses internet melalui HP, dengan jumlah hanya mencapai 96,3%.
Dominasi HP sebagai perangkat utama internetan di Indonesia juga tercermin dari data lainnya. Sebanyak 63% masyarakat Indonesia memilih menggunakan HP untuk mengakses internet, melampaui pengguna komputer yang hanya 37%.
Tak hanya itu, warga Indonesia pun tercatat menghabiskan waktu cukup lama untuk mengakes internet, yakni sekitar 7 jam 22 menit per hari. Waktu tersebut, lebih tinggi di atas rata-rata global, yang hanya mencapai 6 jam 38 menit.
Meski demikian, Indonesia masih berada di bawah Afrika Selatan dan Brasil, di mana warga kedua negara itu menghabiskan lebih dari 9 jam per hari untuk berselancar di dunia maya.

Secara gender, perempuan Indonesia di rentang usia 16-24 tahun menjadi kelompok yang paling sering mengakses internet lewat ponsel, dengan durasi mencapai 4 jam 44 menit per hari. Sebaliknya, penduduk pria Indonesia di rentang usia 25-44 tahun, lebih banyak menggunakan komputer untuk mengakses internet.
Disebutkan pula, terdapat 356 juta sambungan seluler aktif di Indonesia pada awal tahun 2025. Angka ini mencapai 125% persen dari total populasi Indonesia.
Selain itu, ada 212 juta orang yang menggunakan internet di Indonesia pada awal tahun 2025, ketika penetrasi online mencapai 74,6%.
Indonesia juga menjadi rumah bagi 143 juta identitas pengguna media sosial (per Januari 2025) aktif, yang setara dengan 50,2% dari total populasi.
Analisis Kepios menunjukkan terdapat 126 juta pengguna berusia 18 tahun ke atas yang menggunakan media sosial di Indonesia pada awal tahun 2025, yang setara dengan 62,7% dari total populasi berusia 18 tahun ke atas.

Laporan ini, juga menunjukkan bahwa kecanduan penggunaan internet melalui ponsel tidak hanya mengancam anak-anak yang gemar bermain game online, tetapi juga orang dewasa yang senang menghabiskan waktu berselancar di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, YouTube, Instagram, dan Facebook.
Tingginya penggunaan internet untuk media sosial oleh kelompok usia produktif, menjadikan penetrasi internet di Indonesia tak sepenuhnya tepat sasaran, bahkan menjurus pada kecanduan yang bisa menurunkan produktifitas. (berbagai sumber/jea)