Rupiah Melemah Sentuh Level Rp16.650 per Dolar AS, Investor Soroti Arah Kebijakan Fiskal Pemerintah dan Indepedensi BI

BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga menyentuh level Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah sempat dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/9/2025).

Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat sebesar 0,08% atau 15 poin menjadi Rp16.596 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.611 per dolar AS.

Sementara di paar spot nilai tukar rupiah dibuka menguat Rp 16.588 per dolar AS, namun perlahan berbalik melemah. Hingga pukul 11:30 WIB, nilai tukar rupiah terpantau melemah di level Rp16.658 per dolar AS.

Pelemahan rupiah hari ini lebh dipengaruhi sentimen dalam negeri, dibandingkan faktor luar negeri. Pasalnya, indeks dolar AS sedang tertekan seiring kemungkinan Federal Reserve memangkas lagi suku bunga acuan dan kebijakan imigran terbaru dari Presiden AS, Donald Trump.

Dari dalam negeri, investor masih mencermati arah kebijakan fiskal Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang menunjukkan pendekatan lebih ekspansif dibandingkan Sri Mulyani Indrawati yang lebih berhati-hati.

Arah kebijakan fiskal yang dilakukan Purbaya dinilai lebih dititikberatkan pada pendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga menekan kebijakan moneter serta independensi Bank Indonesia.

Keputusan untuk mengalihkan dana kas negara sebesar Rp200 triliun yang disimpan di Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), membuat investor menyoroti hubungan pemerintah dan BI yang merenggang sejak pergantian Menteri Keuangan.

Tekanan terhadap independensi BI terlihat dari kebijakan burder sharing, di mana BI diarahkan untuk turun menanggung beban pinjaman pemerintah guna  membiayai program prioritas yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal ini, dikhawatirkan membuat fungsi BI lebih diposisikan untuk membuat kebijakan moneter yang lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan menjaga stabilitas rupiah.

Apalagi DPR disebut-sebut sedang mempertimbangkan perubahan mandat BI, hingga kemungkinan menurunkan ambang batas untuk memberhentikan pejabat senor BI.

Hal ini, membuat rupiah tertekan di saat sejumlah mata uang Asia justru menguat setelah indeks dolar loyo. Beberapa mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS hari ini, antara lain Ringgit Malaysia (+0,1%), Dolar Taiwan (+0,1%), dan Peso Filipina (+0,08%).

Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level Rp16.600 per dolar AS hingga Rp16.660 per dolar AS. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

DPR Sahkan RAPBN 2026, Pendapatan Negara Rp3.153,58 Triliun Mayoritas dari Pajak

BRIEF.ID - DPR RI mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan...

FEB UI Sukses Antarkan IKM Kota Depok Tembus Pasar Ekspor Malaysia

BRIEF.id - Tim Pengabdian Masyarakat (PengMas) Fakultas Ekonomi dan...

Anggito Abimanyu Terpilih Jadi Ketua Dewan Komisioner LPS 2025-2030

BRIEF.ID - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI Anggito Abimanyu...

IHSG Menguat Ditopang Rilis Data Uang Beredar, Masih Uji Potensi Tembus Level 8.100

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada...