BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku grogi saat dipanggil menghadap Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta, ketika berkontestasi pada Pilkada DKI Jakarta, pada tahun 2012. Presiden Jokowi pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012-2014.
“Bawaslu ini hati-hati lho. Bawaslu ini sangat kuat, sangat ditakuti. Tapi, bapak, ibu, dan saudara tidak merasakan bahwa bapak dan ibu ini disegani, ditakuti. Karena saya pernah dipanggil Bawaslu Jakarta,” kata Presiden Jokowi pada Konsolidasi Nasional Bawaslu Tahun 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Konsolidasi Nasional Bawaslu bertema “Memantapkan Kinerja dan Soliditas Jajaran Pengawas Pemilu” Presiden Jokowi hadir didampingi Menkumham Yasonna Laoly, Ketua Bawaslu Republik Indonesia (RI) Rahmat Bagja, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Ia mengaku, sama sekali tidak mengerti alasan dan kesalahan apa yang diperbuatnya selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta sehingga dipanggil Bawaslu.
“Saya tidak mengerti kesalahan apa dipanggil. Sebelum saya datang ke Bawaslu, saya betul-betul grogi saat itu. Artinya, bapak, ibu semua ini ditakuti disegani. Peserta Pemilu, siapapun, baik capres, cawapres, cagub, cawagub, dan semuanya kalau bapak, ibu panggil percaya saya kalau grogi,” jelas dia.
Menurut Presiden Jokowi, seorang calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), calon gubernur (cagub), dan calon wakil gubernur (cawagub) pasti makin grogi ketika diberitahu bahwa ada peringatan terakhir sebagai capres, cawapres, cagub, dan cawagub.
“Ngeri semuanya. Karena saya pernah merasakan itu. Saya ngomong ini karena pernah merasakan dipanggil dan saya takut betul saat itu,”ujar Presiden Jokowi.
Ia berharap Bawaslu sebagai institusi pengawas Pemilu tidak hanya berhenti di level pengawasan dan teknis pelaksanaan tahapan Pemilu.
“Tak hanya berhenti di situ. Bawaslu juga harus punya indeks kerawanan Pemilu. Ini bagus dan jangan berhenti sampai disitu,” kata dia.
Selain itu lanjutnya, Bawaslu harus mencegah sejak dini terjadinya benturan sosial yang disebabkan oleh kegiatan Pemilu.
“Gesekan sekecil apapun segera selesaikan saat itu juga jangan tunggu membesar,” kata Presiden Jokowi.
No Comments