BRIEF.ID – Pemangkasan suku bunga Bank Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin membuat rontok bursa, mata uang, hingga harga minyak dunia.
Pasar keuangan maupun pasar komoditas global terperosok pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024), seiring pernyataan hawkish The Fed yang mengindikasikan masih akan memangkas suku bunga di tahun depan meskipun lebih hati-hati.
Bursa saham dunia, terutama Bursa Asia dan Bursa Eropa yang dibuka pascapengumuman pemangkasan suku bunga The Fed langsung terseret ke zona merah.
Begitu juga dengan mata uang dunia yang hampir semuanya loyo terhadap dolar Amerika Serikat (AS), karena lonjakan indeks dolar AS hingga mencetak rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Sementara di pasar komoditas, harga emas dan harga minyak dunia juga terkoreksi cukup dalam, karena investor mengalihkan portofolio investasi ke dolar dan US treasury.
Berikut dampak pemangkasan suku bunga The Fed terhadap bursa saham, nilai tukar mata uang, dan harga minyak dunia, pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024):
1. Bursa Asia
Bursa saham Asia ambruk mengikuti Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street yang terkoreksi pascapengumuman pemangkasan suku bunga The Fed.
Indeks utama di bursa Asia hampir seluruhnya berada di zona merah, dengan indeks KOSPI (Korea Selatan) yang terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 1,95%.
Selanjutnya indeks SETI (Thailand) -1,53%, Sensex (India) 1,20%, PSEI (Filipina) -1,14%, TW Weighted Index (Taiwan) -1,02%, Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam) -0,89%, NIKKEI 225 (Tokyo) -0,69%, Hang Seng (Hong Kong) -0,56%, Straits Time (Singapura) -0,44%, Shanghai Composite (China) -0,36%, dan Topix (Jepang) -0,22%.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot 1,84% atau 131 poin ke level 6.977 pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2024).
Volume perdagangan mencapai 217,13 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp14,13 triliun. Seluruh sektor saham tenggelam di zona merah, dengan sektor industri dasar terkoreksi paling dalam sebesar 3,63%.
2. Bursa Eropa
Di kawasan eropa, bursa saham turun tajam saat pembukaan perdagangan Kamis (19/12/2024) mengikuti pasar global yang anjlok setelah pemangkasan suku bunga The Fed.
Indeks tolak ukur Eropa, Stoxx 600 turun 1,26% tak lama setelah perdagangan dimulai, dengan semua sektor tertekan ke zona negatif.
Pelemahan bursa eropa dipicu aksi jual yang dilancarkan investor begitu perdagangan saham dibuka, menyusul pelemahan Wall Street akibat pemangkasan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran target 4,25% hingga 4,5%, pada Rabu (18/12/2024).
3. Mata Uang
Penguatan indeks dolar AS yang melambung ke level 108,18 dan merupakan rekor tertinggi sejak 10 November 2022, membuat mayoritas mata uang dunia loyo.
Yen Jepang menyentuh level terendah satu bulan di 155,48 per dolar AS. Sepanjang 2024, yen Jepang telah turun lebih dari 8% akibat pemangkasan suku bunga The Fed.
Berikut daftar nilai tukar mata uang dunia terhadap dolar per Kamis (19/12/2024):
– Yen Jepang melemah ke 156,98 per dolar AS
– Dolar Australia (AUD) melemah ke 0,6239 per dolar AS
– Rupiah Indonesia melemah ke Rp16.312 per dolar AS
– Ringgit Malaysia melemah ke 4,5045 per dolar AS
– Bath Thailand melemah ke 34,6270 per dolar AS
– Dolar Singapura (SGD) menguat ke 1,3604 per dolar AS
– Yuan Tiongkok menguat ke 7,2989 per dolar AS
4. Harga Minyak
Posisi harga minyak dunia juga rontok setelah the Fed memangkas suku bunga dan mengisyaratkan akan memperlambat laju pemotongan suku bunga pada tahun 2025.
Harga minyak mentah Brent turun 27 sen menjadi US$73,12 per barel. Sedangkan harga minyak mentah WTI AS turun 39 sen ke harga US$70,19.
Penurunan tersebut membalikkan sebagian besar keuntungan kontrak acuan dari hari Rabu (18/12/2024), ketika harga lebih tinggi karena stok minyak mentah AS turun.