BRIEF.id – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jakarta Selatan menyelenggarakan kegiatan pelatihan Digital Marketing dengan fokus pada pemanfaatan platform TikTok Affiliate. Kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi, yakni pada 2 Oktober dan 10 Oktober 2025, di aula Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para klien Bapas, yakni klien yang tengah menjalani masa lapor bebas bersyarat, dengan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini. Melalui pelatihan ini, para peserta diajarkan secara langsung bagaimana memanfaatkan TikTok sebagai sarana pemasaran produk dan menghasilkan pendapatan melalui program affiliate marketing.
Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Jakarta Selatan, Darmalingganawari menyampaikan apresiasi positif terhadap kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari tim pengabdian masyarakat UI. Kegiatan ini memberikan semangat baru bagi klien kami untuk kembali berdaya, beradaptasi dengan perkembangan digital, dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya dalam sambutan penutupan pelatihan.
Selama kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung membuat akun TikTok, memahami strategi konten kreatif, hingga mendaftarkan diri sebagai TikTok Affiliate. Hasilnya, sejumlah peserta berhasil melakukan transaksi penjualan pertama mereka hanya dalam hitungan hari setelah pelatihan.
Ketua tim pengabdian masyarakat FEB UI, Muthia Pramesti menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam mendukung sustainable empowerment bagi masyarakat. “Kami ingin memberikan bekal yang nyata agar para klien Bapas dapat bertransformasi menjadi individu yang produktif, mandiri, dan memiliki daya saing di era digital,” tuturnya.
Instruktur pelatihan, Riska Amalia, menambahkan bahwa platform TikTok saat ini menjadi peluang besar bagi siapa pun yang ingin memulai usaha tanpa modal besar. “Melalui program TikTok Affiliate, para peserta bisa belajar berjualan tanpa harus memiliki stok barang. Mereka cukup mempelajari cara membuat konten yang menarik dan konsisten. Ini adalah langkah awal yang realistis untuk menuju kemandirian ekonomi,” jelasnya.
Salah satu peserta pelatihan, R (inisial), mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Dulu saya tidak tahu bagaimana cara memanfaatkan media sosial untuk menghasilkan uang. Setelah ikut pelatihan ini, saya bisa membuat konten sendiri dan sudah ada produk yang laku lewat TikTok Affiliate. Rasanya senang sekali bisa punya penghasilan sendiri,” ujarnya dengan penuh semangat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi program pembinaan berkelanjutan antara dunia akademik dan lembaga pemasyarakatan. Dengan keterampilan digital yang dimiliki, para klien Bapas diharapkan mampu membangun usaha sendiri, berkontribusi dalam perekonomian, dan menata kehidupan baru yang lebih baik setelah masa pembinaan.