BRIEF.ID – Patrick Kluivert, mantan penyerang Timnas Belanda kini tampil ke permukaan ruang diskusi di media sosial, setelah pakar transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, melalui akun X pribadinya @FabrizioRomano mencuit bahwa pria berusia 48 tahun itu bakal melatih tim Garuda.
Berdasarkan berbagai laporan media, Kluivert bisa disebut tak memiliki prestasi bagus saat menjalani perannya sebagai pelatih, yang jauh berbeda saat dia sebagai pemain.
Ia bahkan telah menganggur cukup lama setelah terakhir menukangi klub Adana Demirspor di Liga Turki, pada Desember 2023, yang menurut media massa Turki, salah satunya yang terkenal koran online En Son Haber pada 4 Desember 2023, dihentikan kontraknya sebelum selesai.
Bersama klub yang pernah diasuh Vincenzo Montella itu Kluivert hanya memenangkan delapan dari 20 laga. Klub itu kala enam kali dan seri enam kali selama ditangani Kluivert.
Terkini, warganet Indonesia juga menemukan rekam jejak Kluivert yang pernah tersangkut masalah judi. Mereka mengutipkan laporan-laporan lawas dari berbagai media.
Salah satu yang mereka kutip adalah laporan media Spanyol, Marca, yang dalam artikelnya pada 2017 ketika Kluivert masih menjabat direktur sepak bola klub Prancis, Paris Saint Germain, menyebut mantan pemain Barcelona dan eks pelatih Curacao itu diduga terlibat utang Euro 1 juta kepada organisasi kriminal akibat judi.
Utang itu diduga berasal dari aktivitas judinya saat menjadi pelatih tim muda FC Twente, pada periode 2011-2012, di mana ia bertaruh pada hasil pertandingan tim utama. Meskipun Kluivert mengklaim telah melunasi sebagian besar utangnya, kasus ini tetap mencoreng reputasinya.
Kluivert, seperti diberitakan Antara, Rabu (8/1/2025) saat itu membantah terlibat dalam kegiatan ilegal, meski demikian ia sempat diminta memberi laporan ke kantor polisi sebagai saksi.
Selain itu, Kluivert juga pernah disebut dalam investigasi terkait pengaturan skor. Namun, ia mengaku tidak mengetahui bahwa aktivitas tersebut ilegal dan menyatakan dirinya sebagai korban.
Menurut surat kabar Belanda, De Volkskrant, pihak-pihak berwenang menemukan dokumen yang mengaitkan organisasi kriminal dengan Kluivert saat melakukan investigasi.
Masih dari laporan De Volkskrant, utang-utang itu terjadi antara 2011 sampai 2012 pada pertandingan-pertandingan Twente, ketika ia masih menjadi pelatih tim cadangan. Saat itu hukum tidak melarang seseorang bertaruh pada pertandingan-pertandingan yang dimainkan timnya sendiri.
Selain masalah utang judi, Kluivert juga diketahui pernah menjadi duta merk atau brand ambassador perusahaan judi, Johnnybet. Masa kerja Kluivert dengan Johnnybet sudah usai lebih dari setahun lalu karena dia hanya menjadi duta di sana pada Oktober 2022 sampai Oktober 2023.
Kontroversi-kontroversi ini menjadi sorotan publik, terutama mengingat posisinya sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. (nov)