BRIEF.ID – Membayangkan Kota Semarang, Jawa Tengah saat bulan Ramadan pasti menghadirkan suasana khas, penuh kehangatan, dan kebersamaan. Kota yang biasanya ramai dengan berbagai aktivitas, berubah menjadi lebih syahdu dengan berbagai tradisi Ramadan yang terjaga rapih sampai saat ini.
Tentu, suasana berbuka puasa di Kota Semarang selalu menjadi pengalaman berkesan dan unik. Kota ini tidak hanya menawarkan berbagai pilihan tempat untuk berbuka, juga suasana religi, kuliner legendaris, dan pemandangan kota yang indah.
Tidak lengkap rasanya apabila berbuka puasa di Kota Semarang tanpa mencicipi berbagai hidangan khas lezat yang menggugah selera, seperti Es Puter Cong Lik, Kolak Pisang, Biji Salak, Nasi Ayam Semarang, Soto Semarang, Garang Asem, dan Sego Megono.
Menu yang tidak kalah menariknya, yaitu Tahu Gimbal, Nasi Gandul, Gethuk Lindri, Bandeng Presto, dan Soto Bangkong. Berikut beberapa rekomendasinya:

Kampung Ramadan Kauman
Setiap bulan Ramadan, kawasan Kauman yang berlokasi di dekat Masjid Agung Semarang seakan disulap menjadi pusat kuliner takjil.
Di situ, warga Kota Semarang berburu makanan khas seperti Lumpia, Tahu Gimbal, Es Dawet, dan kolak pisang.

Simpang Lima
Menjelang waktu berbuka, Simpang Lima berubah menjadi lokasi favorit warga Kota Semarang untuk menanti berkumandang adzan Maghrib. Banyak yang menikmati jajanan, bersepeda, atau sekadar bersantai bersama keluarga dan teman-teman.
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
Masjid Agung Jawa Tengah sering mengadakan buka puasa bersama yang dihadiri ratusan jamaah. Banyak orang memilih berbuka di MAJT, menikmati sajian takjil gratis sebelum melanjutkan ibadah sholat Maghrib dan Tarawih.
Cahaya lampu-lampu masjid yang terang menambah keindahan malam Ramadan. Tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan sering diisi dengan kajian sebelum berbuka.

Kota Lama Semarang
Banyak warga dan wisatawan memilih berbuka di Kota Lama untuk merasakan suasana klasik khas bangunan kolonial. Restoran seperti Spiegel Bar & Bistro atau Tekodeko Koffiehuis menjadi pilihan untuk berbuka dengan nuansa berbeda.

Pasar Semawis
Di kawasan Pecinan, Pasar Semawis menjadi tempat berburu kuliner khas berbuka. Berbagai makanan tradisional Tionghoa dan Jawa bisa ditemukan di Pasar Semawis, yang mencerminkan keberagaman budaya di Kota Semarang.

Wedang dan Jajanan Pasar
Minuman seperti Wedang Tahu, Wedang Ronde, dan Es Puter Cong Lik menjadi favorit untuk berbuka. Selain itu, aneka jajanan pasar seperti Mochi, Apem, dan Gethuk sering disajikan sebagai menu takjil.

Pantai Marina atau Pantai Baruna
Tradisi berbuka sambil menikmati sunset di tepi pantai juga banyak dilakukan, terutama kalangan anak muda yang ingin menikmati suasana lebih santai dan pemandangan laut.
Kota Semarang di bulan Ramadan bukan sekadar kota dengan hiruk-pikuk aktivitas masyarakatnya, tetapi juga penuh nuansa religi, kebersamaan, dan kuliner yang menggugah selera. (nov)