BRIEF.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kematian akibat penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia meningkat cukup signifikan. Selain Indonesia, kenaikan juga terjadi di negara-negara seperti India, Myanmar, dan Filipina.
WHO menyebutkan penderita TBC mayoritas bermukim di Asia Tenggara yaitu mencapai 45%, Afrika sebesar 23%, dan kawasan Pasifik Barat sebesar 18%.
Kementerian Kesehatan mencatat, saat ini kasus TBC di Indonesia mencapai 301 kasus insiden per 100 ribu penduduk, dan angka kematian sebesar 34 orang per 100 ribu penduduk. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang kasus TBC terbesar di dunia.
“Tahun lalu, kasus TBC meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun, karena dipicu pandemi Covid-19 yang mengganggu akses diagnosis dan pengobatan,” demikian disebutkan laporan tahunan TBC Global WHO, yang dirilis belum lama ini.
Disebutkan bahwa kasus TBC mengalami kenaikan cukup signifikan setelah bertahun-tahun terjadi penurunan. Pada tahun 2021, jumlah kematian akibat TBC mencapai 1,6 juta orang atau naik 14%. Pada tahun 2022, kasus TBC telah merenggut sekitar 1,5 juta jiwa dibandingkan tahun 2019 yang hanya 1,4 juta.
Direktur Program TBC Global WHO, Tereza Kasaeva mengatakan, seiring meredanya kasus Covid-19 saat ini menjadi momen penting bagi negara-negara untuk bangkit berperang melawan TBC.
“Untuk pertama kali dalam hampir dua dekade, WHO melaporkan peningkatan jumlah orang yang tertular TBC, resistan terhadap obat,” jelas Tereza.