BRIEF.ID – Kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat menjadi peringatan bagi dunia bahwa ancaman perubahan iklim nyata dan dapat menghancurkan kelangsungan hidup manusia.
Sky News Australia menyatakan kebakaran hutan Los Angeles yang dahsyat dan merambah ke permukiman penduduk, bahkan di kawasan elit Beverly Hills harus menjadi pendorong negara-negara untuk mengantisipasi perubahan iklim.
“Tak ada yang dapat memungkiri bahwa klaim kebakaran hutan Los Angeles yang dahsyat adalah dampak dari perubahan iklim, yang ditandai dengan cuaca ekstrem,” kata Pembaca Berita Sky Australia, Peta Credlin, dalam acara Opinion Sky News, Selasa (14/1/2024).
Hal itu, antara lain dengan mendorong penggunaan energi hijau, dan mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas secara agresif.
Upaya ini akan mengurangi produksi emisi karbon bagi pemanasan global, yang merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Selain itu, penanaman hutan kembali harus diupayakan, begitu juga mitigasi untuk pencegahan kebakaran hutan.
Seperti disampaikan PBB, perubahan iklim merujuk kepada perubahan jangka panjang suhu dan pola cuaca, biasanya disebabkan oleh kegiatan manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil.
“Kebakaran hutan akibat suhu panas dan kekeringan yang menyebabkan pasokan air kurang untuk pemadaman kebakaran karena waduk tidak terisi penuh, menjadi pelajaran bagi seluruh negara bahwa ancaman perubahan iklim nyata,” ungkap Peta Credlin.
Seperti diketahui, kebakaran hutan di Los Angeles yang meluas ke permukiman warga telah berlangsung selama sepekan, dimulai dari kawasan perumahan mewah para selebiriti Hollywood dan konglomerat di Pacific Palisades pada 7 Januari 2024.
Kebakaran terus meluas, karena tiupan angin kencang, dan ketiadaan pasokan air untuk memadamkan api. Kini kebakaran hutan telah merambah kawasan Santa Ana.
Hingga Senin (13/1/2-2025), tercatat 24 orang tewas, lebih dari 40.000 hektar lahan hangus terbakar, 12.300 bangunan hancur dilalap api, dan 150.000 orang terpaksa mengungsi.