BRIEF.IDÂ – Pekan ini menjadi momen menentukan untuk perekonomian global di akhir 2024 dan menjelang tahun baru 2025.
Ada 2 agenda penting yang sangat dinantikan investor global, termasuk pelaku pasar di Indonesia, yakni hasil Rapat Komite Terbuka (FOMC) Federal Reserve (The Fed) pada 18 Desember 2024, serta Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung 17-18 Desember 2024.
Investor global kini fokus pada hasil pertemuan FOMC The Fed pada 18 Desember 2024, yang antara lain akan memutuskan sikap terhadap suku bunga The Fed atau FFR.
Sejauh ini, innvestor global masih meyakini The Fed akan memangkas bunga acuan sebesar 25 basis poin, mengacu pada CMEFedwatch yang menunjukkan keyakinan investor mencapai 96%.
Meskipun data inflasi AS terakhir menunjukkan laju disinflasi terjegal keyakinan pasar terkait pemangkasan suku bunga The Fed masih kuat seiring data ketenagakerjaan di November 2024, yang menunjukkan tingkat pengangguran AS kembali meningkat.
Pada 17-18 Desember 2024, RDG BI akan digelar, yang antara lain memutuskan arah kebijakan moneter termasuk suku bunga acuan atau BI-Rate.
Konsensus yang dihimpun dari 27 institusi yang disurvei oleh Bloomberg, mengindikasikan mayoritas ekonom memprediksi RDG BI akan kembali mempertahankan bunga acuan di level 6%. Namun, sebanyak 12 ekonom dari 27 yang disurvei, memperkirakan BI rate akan dipangkas 25 bps jadi 5,75%.
Pernyataan Gubernur BI, Perry Warjiyo pada pekan lalu, nyatanya memberikan sinyal kesekian kali bahwa stance hawkish dengan fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah menjadi pilihan utama BI.
Saat ini, dolar dalam posisi super strong, melonjak ke level 107 dari hanya 101 sebelum Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS.
Hanya dalam waktu 1,5 bulan, iondeks dolar AS telah menguat hampir 76% terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah.
Rupiah sudah menjebol level psikologis Rp16.002/US$, terlemah sejak awal Agustus, tertekan arus keluar modal asing yang makin deras baik di pasar saham, pasar obligasi negara maupun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia.
BI akan mengumumkan keputusan bunga acuan pada Rabu siang waktu Jakarta, hanya berselang 12 jam dari pengumuman bunga The Fed pada pukul 2 siang waktu Washington atau sekitar Kamis pukul 2 pagi waktu Jakarta.
Pada pekan ini, Bank of Japan juga akan mengumumkan tingkat bunga acuan baru, setelah Bank of Thailand juga Bank Sentral of Pilipinas akan memutuskan kebijakan bunga acuan.
Hal yang sama juga terjadi di kawasan Eropa, di mana sejumlah negara juga akan memutuskan kebijakan bunga acuan pekan ini.
Berikut kalender ekonomi sepekan ini yang penting dicermati para pelaku pasar:
1. Senin, 16 Desember 2024
– Kinerja dagang ekspor impor Indonesia bulan November
– Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Oktober
– Penjualan ritel China, harga properti dan produksi industri
– PMI Jibun Bank Manufacturing and Services Jepang, Indeks tertiary, data order mesin
– Data remitansi Filipina
– Keputusan bunga acuan Pakistan
– PMI HSBC Manufacturing and Services India, data inflasi harga grosir
– PMI HCOB Manufacturing and Services Zona Euro, Prancis, Jerman
– Data inflasi Italia, Nigeria
– PMI S&P Global Manufacturing and Services Inggris
– Indeks Empire Manufacturing AS
– Budestag Jerman menggelar mosi tidak percaya terhadap Kanselir Olaf Scholz yang diharapkan bisa membuka jalan bagi pemilihan cepat pada 23 Februari
– Presiden ECB Christine Lagarde berpidator di Vilnius, Lithuania
– Konferensi Paris OECD dengan para CEO BHP, Maersk dan Renault menjadi pembicara,
2. Selasa, 17 Desember 2024
– Bank Indonesia memulai pertemuan Rapat Dewan Gubernur untuk memutuskan kebijakan moneter
Lelang sukuk negara (SBSN) dengan target Rp8 triliun
– Indeks Keyakinan Konsumen Australia
– Tingkat pengangguran Hong Kong
– Kinerja dagang Singapura
– Pertumbuhan ekonomi Sri Lanka
– IFO Business Climate Jerman
– Kinerja dagang Italia
– Klaim pengangguran Inggris, tingkat pengangguran
– Kinerja ritel AS, produksi industri dan inventori bisnis
3. Rabu, 18 Desember 2024
– Keputusan bunga acuan Bank Indonesia
– Keputusan bunga acuan Thailand
– Kinerja perdagangan Jepang, Malaysia, Kolombia, Argentina
– Data inflasi Zona Euro, Inggris
– US Housing starts
– Keputusan FOMC The Fed
– UN International Migrants Day
– EU-Western Balkans Summit di Brussel
4. Kamis, 19 Desember 2024
– Keputusan bunga acuan Jepang, Meksiko, Norwegia, Filipina, Swedia, Taiwan, Inggris
– Pertumbuhan ekonomi New Zealand
– Neraca Pembayaran Filipina
– Kinerja dagang Spanyol
– Data pertumbuhan ekonomi AS (angka revisi)
– Data penjualan rumah eksisting AS
– Klaim pengangguran awal AS
– Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar annual news conference
– Para pemimpin Zona Euro bertemu dalam pertemuan terakhir 2024 di Brussels, membicarakan Ukraina, Timur Tengah dan isu imigran
– Laporan keuangan Nike dan FedEx
5. Jumat, 20 Desember 2024
– Tingkat loan prime rate Tiongkok
– Data inflasi Hong Kong, Jepang, Malaysia, Rusia
– Data perdagangan New Zealand
– Data pemesanan ekspor Taiwan
– Keputusan bunga acuan Kolombia
– Penjualan ritel Kanada
– Laporan Pendapatan dan Belanja AS
– Data inflasi PCE Amerika
– Sentimen konsumen Univ. of Michigan