BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/10/2025) diperkirakan sideway dan cenderung melemah di kisaran 8.050 – 8.200.
Laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Rabu (23/10/2025) menyebutkan bahwa investor juga menanti-nantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis Jumat (24/10/2025).
Di luar konsensus Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, pada Rabu (22/10/2025) memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate pada posisi 4,75%.
Selain itu, pertumbuhan kredit bulan September 2025 menjadi 7,7% dari 7,56% di bulan Agustus 2025. Saham yang diunggulkan di antaranya, PTPP, BUMI, PANI, ELSA, dan INTP.
IHSG ditutup melemah di level 8.152,55 atau turun 1,04%) pada perdagangan Rabu (22/10/2025).
Pelemahan indeks, antara lain disebabkan oleh profit taking yang dipicu koreksi mayoritas indeks di bursa Asia serta keputusan RDG BI yang mempertahankan suku bunga tetap.
Koreksi harga komoditas emas, juga mendorong pelemahan pada saham-saham berbasis komoditas emas. Saham sektor basic material mencatatkan koreksi terbesar, sedangkan saham sektor properti membukukan penguatan terbesar.
Meskipun BI-Rate tetap, namun saham sektor properti mendapat sentimen positif dari rencana pemerintah untuk memperpanjang insentif PPN DTP di sektor perumahan hingga Desember 2027. (nov)