BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/9/2025), bertahan di zona hijau imbas membaiknya prospek pertpumbuhan ekonomi Indonesia dan global di semester II 2025.
Pada sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG ditutup naik 0,38% atau 30,44% ke level 8.071. Sebelumnya, IHSG dibuka menguat 0,14% atau 11,10 poin ke posisi 8.051,76.
Selama 3 jam perdagangan, IHSG terpantau bergerak di zona hijau dan sempat menyentuh level tertinggi di 8.090 dan level terendah di 8.034.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 326 saham turun harga, 308 saham naik harga, dan 160 saham tidak mengalami perubahanharga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 23,560 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.250.558 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp11,586 triliun.
Penguatan IHSG ditopang membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi domestik dan global di semester II 2025.
Dari dalam negeri, The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi level 4,9% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada 2025 dan 2026.
Angka tersebut meningkat dari proyeksi sebelumnya masing-masing sebesar 4,7% pada 2025 (yoy) dan 4,8% pada 2026 (yoy).
Meski demikian, inflasi Indonesia diprediksi naik signifikan dari 1,9% (yoy) pada 2025 menjadi 2,7% (yoy) pada 2026, disebabkan depresiasi nilai tukar rupiah.
Sementara dari mancanegara, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik, serta data Initial Jobless Claims pekan lalu turun menjadi 218.000, dari sebelumnya 232.000, menjadi katali positif bagi pasar saham.
Data pertumbuhan ekonomi AS yang membaik, semakin menurunkan ekspektasi berlanjutnya pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak menddatar dengan kecenderungan menguat tipis di kisaran level 7.980-8.090. (jea)